Gaza dalam Nestapa Kelaparan: Makan Daun hingga Kematian!

Gaza dalam Nestapa Kelaparan: Makan Daun hingga Kematian!

Ilustrasi Kelaparan di Gaza-Mahmoud Abbas-

Krisis yang kini terjadi membuat beberapa orang harus menukarkan pakaian atau mengumpulkan sampah untuk mendapatkan makanan.

Di dalam laporan Al-Jazeera, terlihat ada seorang bayi yang meninggal akibat mengalami malanutrisi.

Bayi tersebut tak diketahui namanya karena memang belum sempat diberikan nama oleh orang tuanya. Akhirnya, identitas yang disematkan pada bayi itu hanya sebatas "putri Manar Abed".

Sebagian orang di Gaza Utara juga terpaksa membeli daun murbei lalu memasaknya untuk sedikit menambal kelaparan.


Daun Murbei yang dimakan warga Gaza-Ayman Amriti-

Sebagian warga yang lain juga ditemui sedang dalam keadaan mengikat perut mereka dengan batu untuk mengurangi gemuruh lapar di perutnya.

Dalam laporan Al Jazeera terlihat pula ada sorang ibu yang bercerita tentang kondisi anak 5 tahunnya yang kini semakin parah.

"Putri saya sekarat di depan saya. Hari demi hari, dia sekarat. Kondisinya sangat buruk. Berat badannya turun drastis. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Dia hanya tinggal tulang belulang," ujar Nasma Ayad.

BACA JUGA:Gaza Belum Selesai, Israel Sudah Terlibat Baku Hantam Dengan Hizbullah, Amerika Berusaha Dinginkan Suasana

BACA JUGA:Pakar Hubungan Internasional: Komitmen Indonesia Untuk Gaza Paling Konkret Diantara Negara-Negara Lainnya

Ditemui juga seorang ibu dari bayi berusia 7 bulan yang mengalami malnutrisi memaparkan kondisi sulit yang dialami oleh keluarganya.

"Alasan anak saya kekurangan gizi adalah blokade perang, tidak ada susu yang tersedia di pasar," keluh Nisreen Al-Khateeb.

Untuk mengatasi krisis pangan—disebut juga krisis kemanusiaan— di Gaza, terhitung sudah 3 bulan berjalan sejak ICJ (Mahkamah Internasional) menyeru Israel untuk menambah bantuan yang masuk ke Gaza.

PBB juga sudah mengupayakan gencatan senjata. Sayangnya, segala akses bantuan yang masuk harus tunduk di bawah otoritas Israel yang memaksa memimpin keadaan di lapangan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: al jazeera & statistik ipc