Guru PPPK Minta Prabowo Sederhanakan Kurikulum dan Pangkas Jam Kerja
Ilustrasi prose belajar mengajar di sekolah.-JPNN-
Nurul merasa seperti bekerja bukan layaknya guru yang didamba seperti dahulu. Guru di sekolah, guru sekaligus pendamping di rumah untuk anak-anaknya sendiri. Para guru PPPK juga kadang bingung. Menjadi ASN senang, karena kesejahteraannya meningkat, tetapi harus mengorbankan keluarga. "Sebenarnya, waktu libur sangat berarti untuk kami bersama keluarga. Hanya sekali dalam satu semester, selebihnya total di sekolah. Pulang sore dan jam 15.00 baru sampai rumah karena jauhnya jarak tempuh," tuturnya.
BACA JUGA:Prabowo Ucapkan Terima Kasih dan Kebanggaan Ke Tim Medis Yang Berhasil Operasi Cedera Kaki Kirinya
BACA JUGA:Banggar DPR Setujui Anggaran Rp 71 T untuk Program Makan Bergizi Prabowo
Memang kata Nurul, PPPK bisa cuti, tetapi seorang guru tidak terbiasa kecuali kondisi darurat. Seharusnya ada kesempatan yang berimbang.
Guru sudah banyak waktu untuk di sekolah. Jadi, sebaiknya diberikan kesempatan untuk bersama anak dan keluarga. "Kadang malam-malam pun harus ikut seminar online demi poin dan pengembangan yang harus dilakukan," terangnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: