Dikalahkan Prancis, De Bruyne Masih Ragu Soal Masa Depan di Timnas Belgia

Dikalahkan Prancis, De Bruyne Masih Ragu Soal Masa Depan di Timnas Belgia

Tim Kevin De Bruyne dkk gagal lolos ke babak perempat final Euro 2024.--Instagram @belgianreddevils

HARIAN DISWAY - Kevin De Bruyne enggan terburu-buru menentukan masa depannya di Timnas Belgia setelah mereka tersingkir di babak 16 besar Euro 2024.

Kekalahan 1-0 dari Prancis di Arena Dusseldorf, 1 Juli 2024, menjadi akhir perjalanan tim yang dikapteni De Bruyne itu.

Gol bunuh diri Jan Vertonghen di menit ke-85 menghancurkan mimpi De Bruyne untuk membawa Belgia meraih trofi.

Pemain berusia 33 tahun ini pernah mengantarkan Belgia meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 2018, namun sejak itu mereka belum mencicipi semifinal turnamen besar.

Ketika ditanya apakah kekalahan dari Prancis menandakan akhir karir internasionalnya? Ia mengatakan opsi itu masih terlalu dini untuk dibicarakan. 

"Biarkan saya mencerna kekalahan ini. Musim ini sangat panjang. Saya perlu mengistirahatkan tubuh saya. Saya akan membuat keputusan setelah musim panas," katanya. 

De Bruyne telah menjadi bagian integral timnas Belgia sejak 2010 dan telah menorehkan lebih dari 100 caps.

Pelatih Belgia, Domenico Tedesco, masih melihat De Bruyne sebagai pilar penting dalam rencananya menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

"Ia tahu betapa pentingnya dirinya bagi tim. Sulit untuk menanyakan pertanyaan seperti ini kepada Kevin saat dia baru saja mengalami kekalahan," ucap Tedesco.

Pada pertandingan melawan Prancis, Belgia bermain bertahan dengan baik dan sesekali melancarkan serangan balik.

Kiper Prancis, Mike Maignan, tampil apik dengan menggagalkan peluang emas Romelu Lukaku dan De Bruyne sebelum Prancis mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir.

"Sangat disayangkan, kami memiliki rencana dan menjalankannya dengan cukup baik. Kami tahu Prancis memiliki kualitas untuk menguasai bola lebih lama, tapi saya pikir kami bertahan dengan baik sebagai tim dan tidak memberi banyak peluang kecuali dari tembakan jarak jauh," ujar De Bruyne.

"Kami memiliki beberapa momen bagus, meskipun tidak banyak. Tapi kami tetap berbahaya. Rencana kami berjalan lancar sampai gol mereka tercipta. Sungguh disayangkan, tapi kami harus menerimanya," lanjutnya.

BACA JUGA:Prancis vs Belgia 1-0: Ke Perempat Final Euro 2024, Lagi-lagi Les Bleus Diselamatkan Gol Bunuh Diri

BACA JUGA:Kejam! Ukraina vs Belgia 0-0, Setan Merah ke 16 Besar, Mudryk dkk Tersingkir Meski Koleksi 4 Poin

Tedesco menempatkan De Bruyne di posisi gelandang bertahan, dengan Yannick Carrasco, Jeremy Doku, dan Lois Openda bermain lebih ke depan bersama Lukaku untuk memanfaatkan ruang di lini pertahanan Prancis.

Meskipun bermain lebih ke belakang, De Bruyne tetap menciptakan beberapa peluang untuk Belgia sebelum gol bunuh diri Vertonghen terjadi.

"Saya mencoba melakukan semua yang saya bisa. Saya bermain di posisi yang lebih bertahan dan melakukan yang terbaik untuk membantu tim, meskipun sangat disayangkan saya tidak dapat menyelesaikan peluang saya. Ini bukan hasil yang kami inginkan, tapi meskipun kami bukan salah satu favorit, saya pikir kami mengecewakan diri sendiri dalam pertandingan pembuka melawan Slovakia," tutup De Bruyne.

Belgia lolos ke babak 16 besar setelah kalah dari Slovakia, namun kemudian bangkit dengan meraih kemenangan atas Rumania dan bermain imbang dengan Ukraina.

Tedesco membantah bahwa timnya kurang berani dalam turnamen tersebut, namun mengakui bahwa evaluasi menyeluruh akan dilakukan setelah pertandingan melawan Prancis.

"Saya pikir saat melawan Slovakia, ya, kami berani, kami menekan mereka dengan tinggi dan menciptakan banyak peluang. Saya pikir saat melawan Rumania dan Ukraina di awal, tapi semakin lama pertandingan ini berlangsung, para pemain akan berpikir bahwa jika mereka kebobolan satu gol, mereka akan tersingkir. Malam ini kami melawan Prancis, peluangnya ada," tutur Tedesco.

"Jika Anda berpikir Lukaku akan pulang tanpa gol setelah pertandingan seperti ini dan juga Doku tanpa gol atau assist, bagi saya itu sangat disayangkan dan tidak dapat dipercaya karena mereka bermain dengan baik. Tapi satu jam setelah peluit akhir dibunyikan dan kebobolan gol pada menit ke-85, sungguh sulit untuk menganalisisnya sekarang," imbuhnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: espn