Bayu Skak dkk Curhat Soal Proses Syuting Sekawan Limo, Kejar-kejaran Demi View Lautan Awan

Bayu Skak dkk Curhat Soal Proses Syuting Sekawan Limo, Kejar-kejaran Demi View Lautan Awan

BAYU SKAK dkk curhat soal proses syuting Sekawan Limo, kejar-kejaran demi view lautan awan. Foto: Indra Pramujito, Nadya Arina, Firza Valaza, Bayu Skak, dan Benidictus Siregar di kantor Harian Disway, 1 Juli 2024.-Julian Romadhon-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Bayu Skak kembali menyuguhkan karya baru, berjudul Sekawan Limo. Film hasil kolaborasi Starvision dan Skak Studios itu bergenre komedi horor.

Itu berbeda dari karya-karya Bayu sebelumnya yang bergenre komedi romantis. Selain sebagai sutradara, Youtuber asal Malang tersebut juga membawakan peran utama.

Sekawan Limo mengisahkan petualangan lima sahabat saat mendaki gunung Madyopuro. Mereka adalah Bagas (Bayu Skak), Lenni (Nadya Arina), Dicky (Firza Valaza), Juna (Benidictus Siregar), dan Andrew (Indra Pramujito).

BACA JUGA:Cerita Bayu Skak tentang Sekawan Limo, Film Komedi Horor yang Sarat Pesan

Perjalanan mereka berubah menjadi mimpi buruk lantaran mengabaikan sebuah larangan di gunung. Kejadian-kejadian mistis nan mengerikan pun tak terhindarkan.


CERITA Bayu Skak tentang Sekawan Limo, film komedi horor yang sarat pesan. Para cast Sekawan Limo berpose di kantor Harian Disway, 1 Juli 2024..-Julian Romadhon-Harian Disway-

Pada Senin, 1 Juli 2024, sembilan pemain Sekawan Limo berkunjung ke kantor Harian Disway, Jalan Walikota Mustajab Surabaya. Mereka adalah Bayu Skak, Nadya Arina, Firza Valaza, Dono Pradana, Benidictus Siregar, Indra Pramujito, Devina Aureel, Sarah Tumiwa, dan Audya Ananta.

Dalam kesempatan ini, para cast berbagi pengalaman selama syuting di salah satu bukit di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Bayu mengungkapkan, bukit di Trenggalek itu dipilih karena curah hujannya paling rendah.

BACA JUGA:TEDx Unair Hadirkan Bayu Skak dan Asisi Suhariyanto, Bicara Soal Passion dan Pride

"Sengaja pilih bukit, bukan gunung beneran, karena kalau gunung asli banyak pantanganya. Sedangkan kita syuting, kalau banyak pembatasan kan tidak enak," papar Bayu Skak. "Kalau kita misuh, misalnya, nanti image gunungnya jadi tidak bagus," lanjutnya.

Dan meskipun bukan gunung sungguhan, bukit itu lumayan tinggi. Sekitar 1000 mdpl. Dan syuting di alam terbuka, tantangannya tidak main-main. Serangga, hewan melata, banyak mereka temui. Cuaca tidak bisa diprediksi.

Selain itu, mereka harus berkejaran dengan kabut. Bayu dan krunya tidak bisa syuting seharian penuh, karena saat sore, kabut sudah turun. Tebal pula. Tentu, syuting tidak bisa dilakukan dalam situasi berkabut.

BACA JUGA:Mata Najwa on Stage Kunjungi Surabaya: Bahas Budaya Bareng Sandiaga Uno dan Bayu Skak

BACA JUGA:Ngobrol dengan Pemain Yowis Ben 3, Bayu Skak Tak Menutup Kemungkinan Sekuel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: