Hari Bebas Kantong Plastik Internasional 3 Juli: Sejarah, Tujuan, dan Cara Memperingatinya

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional 3 Juli: Sejarah, Tujuan, dan Cara Memperingatinya

Hari Bebas Kantong Plastik Internasional 3 Juli: sejarah, tujuan dan cara memperingatinya. --Freepik

HARIAN DISWAY - Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia atau International Plastic Bag Free Day diperingati setiap 3 Juli oleh masyarakat dunia. Peringatan ini penting untuk menyelamatkan bumi dari pencemaran Plastik.

Pernahkah Anda terpikir berapa banyak kantong plastik yang digunakan dalam setiap hari? Satu, dua, atau bahkan lebih? Tanpa disadari, kebiasaan kecil ini ternyata membawa dampak besar bagi kelestarian lingkungan. Sayang, dampaknya adalah dampak buruk.

Sebagaimana kita ketahui, kantong plastik tidak bisa terurai dalam 10-20 tahun ke depan. Botol plastik minuman sekali pakai lebih parah. Ia tidak akan terurai selama 400 tahun.

BACA JUGA:BRUIN Rilis 10 Perusahaan Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak

Untuk itu, peringatan ini hadir untuk mengurangi dampak buruk yang akan terjadi pada kita. Namun, bagaimana awal mula hadirnya peringatan skala Internasional ini? Berikut jawabannya.

Sejarah di Balik Hari Bebas Kantong Plastik Internasional


HARI Bebas Kantong Plastik Internasional 3 Juli: sejarah, tujuan, dan cara memperingatinya. Foto: Great Pacific Garbage Patch, timbunan sampah terbesar di lautan.-Forbes-

Peringatan Hari Bebas Kantong Plastik Internasional bermula dari kesadaran global akan dampak negatif dan penyebaran luas kantong plastik sekali pakai sebagai salah satu penyumbang utama sampah plastik di dunia.

Peringatan ini dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan kantong plastik.

Periode ini dimulai pada tahun 1933 ketika sebuah pabrik di Northwich, Inggris, mulai memproduksi polietilen. Jenis plastik yang dianggap praktis dalam industri.

BACA JUGA:Cara Venezia Kurangi Sampah Plastik, Turis Harus Minum dari Air Mancur

Pada 1965, perusahaan Swedia bernama Celloplast mematenkan tas belanja dari polietilen dan mendistribusikannya di berbagai wilayah Eropa, menguasai sekitar 80 persen pasar tas di Eropa.

Pada 1979, penyebaran kantong plastik ini meluas ke Amerika Serikat. Hingga pada 1997, seorang pelaut sekaligus peneliti, Charles Moore, menemukan Great Pacific Garbage Patch (GPGP), tumpukan sampah plastik terbesar di lautan.

GPGP adalah yang terbesar dari lima zona akumulasi plastik lepas pantai di lautan dunia. Tumpukan ini berlokasi di antara Hawaii dan California. Diperkirakan 1,15 hingga 2,41 juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahun dari sungai. Lebih dari separo plastik ini kurang padat daripada air, sehingga tidak tenggelam begitu mencapai laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber