BRUIN Rilis 10 Perusahaan Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak

BRUIN Rilis 10 Perusahaan Penyumbang Sampah Plastik Terbanyak

Relawan Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) memilah sampah plastik yang ditemukan di aliran sungai.-Boy Slamet-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Komunitas Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) merilis 10 perusahaan penyumbang sampah plastik di Indonesia. Audit sampah plastik dilakukan kurun waktu dua tahun. 

Koordinator Sensus Sampah Plastik Indonesia Muhammad Khollid Basyaiban mengatakan, kurun waktu dua tahun, BRUIN berhasil mengumpulkan sekitar 25.733 lembar sampah plastik dari 30 kabupaten dan kota di 13 provinsi. 

Dalam pelaksanaannya, BRUIN tidak bergerak sendiri. Sebanyak 270 relawan dari 38 komunitas dan 12 kampus swasta dan negeri dilibatkan.

"Kita dorong untuk melakukan penegakan hukum dan pengawasan terkait aktivitas produsen karena mereka harus didorong dalam tanggungjawab lingkungannya," ujarnya. 

BACA JUGA:Cara Venezia Kurangi Sampah Plastik, Turis Harus Minum dari Air Mancur

BACA JUGA:Demi Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, Mahasiswa Untag Edukasi Pengolahan Sampah Plastik di Ngagel Mulya

Ia meminta para produsen segera bertanggungjawab agar sampah tidak bocor ke lingkungan. Karena sudah terlanjur, ia meminta segera membantu membersihkan. Sehingga tak menjadi bencana yang tak terhindarkan.

"Dan pasti penting produsen pada 2029 jika merujuk permenLHK terkait penguranagn sampah itu, produsen sebenarnya wajib mengurangi 30 persen kemasan plastik yang ada di lingkungan," jelasnya. 

Pengurangan sampah termasuk pada sub produksi. Para produsen diwajibkan mengganti dengan kemasan yang bisa didaur ulang. Jadi, tidak lagi sekali pakai. 

"Mereka harus segera mengubah konsep produk guna ulang dan terapkan sistem refill di store," imbuhnya.

BACA JUGA:Kolase Sampah Plastik Kenjeran

Bagi pemerintah, ia meminta agar tata kelola sampah diperkuat. Mulai dari pengumpulan, pengangkutan hingga proses akhir yang terorganisir. Dengan begitu tak ada lagi budaya membuang sampah sembarangan di sungai atau bakar-bakar sampah yang mengancam kesehatan.

"Temuan kita masih banyak kebocoran sampah. Pemerintah kita dorong maksimalkan tata kelola sampah," imbuhnya. 

Di sisi lain, hal yang tak kalah penting ialah budaya yang ada di masyarakat. Mereka juga menjadi subjek yang berperan penting dalam mengontrol produksi sampah. Penggunaan sampah plastik sekali pakai harus dilakukan dan dibiasakan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: