Dietplastik Indonesia Kenalkan Konsep Guna Ulang untuk Mengurangi Sampah Plastik
Pengolahan sampah dengan reduce reuse dan recycle.-Dall E-Dall E
JAKARTA, HARIAN DISWAY – Indonesia terus berupaya menangani masalah sampah plastik sekali pakai dengan meluncurkan studi pendahuluan mengenai pemanfaatan kembali (reuse) oleh produsen.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Dietplastik Indonesia untuk mengembangkan strategi guna mengurangi sampah plastik. Mereka mengenalkan konsep guna ulang.
Melalui PermenLHK No. 75 tahun 2019, pemerintah menargetkan pengurangan sampah, terutama di sektor industri manufaktur, makanan dan minuman, serta ritel.
Vinda Damayanti, Direktur Pemulihan Lahan Terkontaminasi, menjelaskan bahwa pemanfaatan kembali menjadi komponen penting dalam penerapan ekonomi sirkular.
BACA JUGA:Menu Makan Bergizi Gratis di Surabaya Disamakan, Wadah Masih Gunakan Plastik, Beban Sampah Bertambah
"Model bisnis seperti penggunaan botol kaca yang dapat digunakan kembali dan wadah guna ulang di sektor hotel, restoran, dan kafe diharapkan dapat mengurangi produksi sampah langsung," katanya dalam pers rilis yang diterima Harian Disway, Selasa, 14 Januari 2025.
Lebih dari 100 pemerintah daerah telah menerapkan kebijakan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, seperti kantong kresek dan sedotan.
Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Dietplastik Indonesia, menekankan pentingnya urutan pengurangan sampah: mengurangi (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle).
BPOM juga berperan dalam mengatur sistem guna ulang untuk produk kosmetik dan pangan olahan.
Irwan, Direktur Pengawasan Kosmetik BPOM RI, menyebutkan bahwa 50% kemasan produk kosmetik terbuat dari plastik, sehingga regulasi tentang pengisian ulang menjadi sangat penting.
BACA JUGA:Menengok Habitat Bertelur Penyu di Muara Mbaduk, Terancam Sampah dan Rumpon
"Acara peluncuran studi itu juga menampilkan praktik bisnis guna ulang dari berbagai anggota Reuse Interest Group, yang berkomitmen untuk mengurangi sampah dan memastikan keamanan produk," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: