Israel Kembali Serang Gaza Kurang Seminggu dari Pelaksanaan Perundingan Gencatan Senjata
Orang-orang berjalan melewati puing-puing dan bangunan yang rusak di distrik Tuffah di timur Kota Gaza pada 8 Juli 2024 di tengah konflik yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas.-UMAR AL-QATTAA / AFP-
Tak hanya total rumah sakit yang semakin menipis, para warga sipil yang mengungsi harus menghadapi krisis kebutuhan kemanusiaan, seperti air minum yang layak dikonsumsi.
BACA JUGA:Ribuan Demonstran Banjiri Jalanan Israel Desak Netanyahu Pulangkan Para Sandera
BACA JUGA:Protes Dukungan Biden ke Israel, 12 Pejabat Pemerintahan Amerika Serikat Mengundurkan Diri
"Ke mana kita pergi sekarang?" ujar Abdullah Khammash, salah satu warga yang dipaksa mencari zona aman pada pukul 03:00 pagi.
"Mereka menyuruh kami meninggalkan daerah ini dan pergi ke daerah lain, dan kemudian mereka datang dari daerah itu,” imbuhnya.
Serangan pasukan Israel juga menyasar di daerah Shujaiya sejak perintah evakuasi pada tanggal 27 Juni yang mereka lontarkan. Puluhan korban sudah banyak berjatuhan di sana.
Militer Israel juga berkeliling dengan membunyikan peringatan agar warga sipil meninggalkan kawasan melalui pengeras di daerah Al-Daraj dan Al-Tuffah.
Serangan di Kota Gaza kali ini merupakan serangan dengan intensitas yang lebih tinggi dari beberapa bulan yang lalu, menurut sayap militer Hamas, Brigade Izzudin Al-Qassam.
Israel juga tak segan menyerang sebuah sekolah di daerah Nuseirat yang dikelola United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) bagi para pengungsi Palestina dengan dalih bahwa Hamas menggunakan tempat tersebut sebagai tempat persembunyian.
Di dalam laporan AFP menyebutkan, sejumlah orang yang terluka akibat serangan Israel tersebut dibawa ke rumah sakit Al-Awda untuk mendapatkan perawatan.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp