Lima Kader Nahdliyin Temui Presiden Israel, Savic Ali: Kami Tak Tahu Siapa Sponsornya!

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyayangkan tindakan 5 warganya yang melakukan pertemuan langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Pertemuan itu dinilai sebagai keputusan yang beresiko besar di tengah kondisi geopolitik yang memanas saat ini.

Ketua PBNU Mohamad Syafi' Alielha atau yang akrab disapa Savic Ali dengan tegas menjelaskan bahwa pihaknya tidak memberikan mandat apapun yang mendasari pertemuan tersebut.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga diketahui belum memberikan keterangan resmi bahwa mereka mengutus sejumlah delegasi untuk menemui Presiden Israel secara langsung.

“Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan,” ujar Savic Ali, Minggu, 14 Juli 2024.

BACA JUGA:Bikin Heboh! 5 Tokoh NU dan Pimpinan Jemaah Yahudi Temui Presiden Israel

BACA JUGA:PBNU Pertimbangkan Berhentikan Kader yang Temui Presiden Israel

Sayangnya, meskipun 5 warga Nahdliyin itu tidak secara gamblang menjunjung identitas PBNU, namun dengan kedatangan mereka ke sana tetap membawa identitas sebagai warga maupun aktivis NU.

Hal tersebut tentu sangat berdampak pada citra PBNU sebagai organisasi muslim terbesar di Indonesia di mata publik.

Padahal, baru empat hari yang lalu, tepatnya pada hari Kamis, 11 Juli 2024, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menemui Duta Besar Palestina Zuhair al-Shun secara khusus di Gedung PBNU Lantai 3, Jakarta.

“Kemarin ada pertemuan antara Ketua Umum Gus Yahya dengan Dubes Palestina membicarakan perkembangan yang terjadi di Palestina, apa yang bisa dilakukan oleh NU dalam konteks mendukung kemerdekaan Palestina dan menghentikan kekerasan yang terjadi terhadap rakyat Palestina,” terang Savic.

BACA JUGA:ICJ Akan Keluarkan Pendapat Hukum Terhadap Pendudukan Israel di Palestina Minggu Depan

BACA JUGA:Israel Kembali Serang Gaza Kurang Seminggu dari Pelaksanaan Perundingan Gencatan Senjata

Savic juga memaparkan bahwa hingga saat ini, posisi PBNU terhadap kasus israel-Palestina tetap sama.

Sumber: nu online