Kunjungan Kontroversial ke Israel: PBNU Angkat Bicara dan Minta Maaf

Kunjungan Kontroversial ke Israel: PBNU Angkat Bicara dan Minta Maaf

PBNU Gelar Konferensi Pers Terkait Kasus Nahdliyin Bertemu Presiden Israel-Instagram @tvnu.id-

BACA JUGA:Gus Nadir Sindir 5 Kader NU Yang Temui Presiden Israel: Kunjungan Pribadi Tidak Bisa Jadi Alasan

BACA JUGA:Foto Kontroversial Kader NU Bersama Presiden Israel, Jokowi Minta Ditanyakan ke PBNU!

Pria berkacamata itu kemudian menyinggung terkait fenomena lembaga naungannya, Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU yang secara jelas terdaftar di dalam struktur anggota organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian atau dapat disebut sebagai RAHIM (Rumah Ibrahim).

Organisasi tersebut menuliskan keterangan dalam website rahim.or.id bahwa mereka bergerak sebagai koalisi antaragama yang berfokus pada penelitian dan kajian perdamaian dengan tujuan menciptakan kerukunan umat beragama di masyarakat, khusunya bagi umat muslim dan Yahudi.

Lembaga atau organisasi yang memiliki nama lain The Ibrahim Heritage Study Center for Peace ini menyantumkan logo LBM NU bersama organisasi Eits Chaim Indonesia, serta Bnei Noah Indonesia sebagai tiga anggota mereka.

Sebelum situsnya menjadi tidak dapat diakses, Harian Disway juga melihat bahwa organisasi RAHIM sudah sering melakukan diskusi melalui aplikasi zoom oleh tokoh lintas agama mereka. 

Diketahui pula bahwa Zainul Maarif, salah satu tokoh NU yang bertemu Presiden Israel adalah Manajer Domestik dalam organisasi RAHIM.

Setelah mencuatnya pemberitaan kunjungan menemui Presiden Israel itu, ternyata RAHIM juga mengklarifikasi bahwa tindakan Zen bukan dilakukan atas nama RAHIM.

BACA JUGA:Ketum PBNU Ungkap Peran NGO yang Bantu Lobi Israel Masuk ke Banyak Negara

BACA JUGA:Buntut Temui Presiden Israel, Zen Maarif Terancam Dijatuhi Sanksi Oleh UNUSIA

“RAHIM tidak terlibat dan tidak pernah memberikan rekomendasi dalam kegiatan orang-orang Indonesia yang berkunjung ke Israel bertemu dengan Isaac Herzog, Presiden Israel,” tulis RAHIM dalam pernyataannya pada Selasa, 16 Juli 2024.

"RAHIM konsisten sebagai lembaga riset, kajian, dan diskusi perdamaian, rekonsiliasi konflik dan toleransi nonprofit. Bukan lembaga agitasi atau pun konspirasi," imbuhnya.

Terkait hubungan dengan organisasi RAHIM, Yahya sudah meminta keterangan pada LBM NU.

Setelah ditelusuri, ternyata ditemukan bahwa hubungan tersebut berkaitan dengan LBM NU yang ada di DKI Jakarta.

Yahya kemudian meminta Ketua Tanfidiyah DKI Samsul Maarif untuk menjelaskan hal tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: