Kisah Mayat Digerogoti Biawak di Bantargebang
ILUSTRASI kisah mayat digerogoti biawak di Bantargebang, Jakarta.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Wroblewski menyadari, bisa saja orang itu memperoleh dari orang lain, membeli di pegadaian, atau menemukannya di jalan. Namun, Krystian Bala sudah pindah ke luar negeri.
Wroblewski tidak patah semangat. Terus menyelidiki. Ditemukan, target pelaku baru saja meluncurkan novel karyanya, berjudul Amok. Wroblewski mencari novel itu. Dapat.
Ia membacanya dengan tekun. Ternyata itu novel bergaya postmodern. Dari komentar pembaca di internet, ada diskusi dengan penulisnya. Itu menceritakan semacam semibiografi penulis.
Dalam novel, dikisahkan pelaku utama pria, Chris, membunuh pacar ceweknya. Cara pembunuhan: ”Saya mengencangkan tali di leher. Lalu, saya tusuk dada kiri dengan samurai.”
Wroblewski terkejut. Nama Chris biasa digunakan di negara berbahasa Inggris. Di Polandia nama itu ditulis Krystian. Sedangkan, nama target buruan adalah Krystian Bala.
Tapi, yang mengejutkan Wroblewski adalah cara pembunuhan, mirip dengan pembunuhan atas mayat yang ditemukan di sungai, tiga tahun lalu.
Dari situ, investigasi dilakukan sangat bersemangat. Akhirnya Wroblewski bisa membuktikan bahwa Krystian Bala pembunuh Dariusz Janiszewski.
Kejadian di Polandia itu cuma contoh, betapa gigih polisi mengungkap itu. Memberikan gambaran kepada masyarakat, tidak gampang mengungkap pembunuhan. Supaya tidak terjadi polemik setelah pelaku dihukum, seperti kasus Vina. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: