Catatan Film Inside Out 2: Pintu Menuju Diskusi Antara Orang Tua dan Anak

Catatan Film Inside Out 2: Pintu Menuju Diskusi Antara Orang Tua dan Anak

Film Inside Out 2 disutradarai oleh Pete Docter dan diproduseri oleh Jonas Rivera. Skenario film ini ditulis oleh Pete Docter, Meg LeFauve dan Josh Cooley, dan cerita film ini ditulis oleh Pete Docter dan Ronnie del Carmen. --People.com

Tidak salah bila sering terjadi salah reaksi orang tua terhadap aksi yang dilakukan para remaja di dunia nyata. Fase ketika orang tua seharusnya menjadi “teman” karena remaja memiliki toleransi yang sangat besar terhadap pertemanan.
Poster film Inside Out 2 yang melanjutkan film pertamanya dengan memasang karakter utama Riley beserta emosinya. -Windy Effendy-

BACA JUGA: Bakal Tayang 15 Agustus, Film Kang Mak adalah Remake dari Film Pee Mak

Pulau persahabatan digambarkan sangat besar. Bila tidak bisa dikatakan berlebihan, lebih besar dari pulau orang tua atau keluarga. Anda sudah tahu, sebagaimana di filmnya yang pertama, ada pulau-pulau yang membentuk dan menunjukkan kecenderungan serta kepribadian Riley.

Terlihat bahwa pulau pertemanan mendominasi sebagian besar area pulau-pulau kepribadian Riley. Jelas tergambar bahwa di usia remaja, persahabatan akan jauh lebih penting dari keluarga. Inilah yang harus membuat para orang tua waspada.

Mengubah cara berkomunikasi adalah penting agar tetap “memiliki” anak-anak dalam keluarga. Untuk para remaja, film ini seharusnya membuka pemikiran lebih jauh akan sesuatu yang terjadi dalam diri mereka.

BACA JUGA: Ada yang Baru! Kisah Horor Komedi Rumah Dinas Bapak Bakal Tayang 8 Agustus di Bioskop

Para remaja akan lebih bisa menoleransi diri dan reaksi orang lain. Mereka akan belajar mengendalikan diri ketika muncul sesuatu yang bergejolak. Sayang, tidak semuanya bisa begitu. Pendampingan orang tua tetaplah harus diberikan di masa yang penting ini.

Film ini menggambarkan anatomi otak dengan riang gembira, penuh warna. Sebuah tujuan mulia untuk memberikan petunjuk apa yang terjadi di dalam kepala kepada penonton muda, tanpa bahasa sulit.

Tidak akan ada dijumpai istilah-istilah asing seperti cerebrum, amigdala, hippotalamus, hippocampus, limbik, dan lain sebagainya. Anda cukup bertemu dengan joy, anger, sadness, disguss, dan fear yang berjalan-jalan ke seluruh bagian otak saat mendampingi Riley bertumbuh.

BACA JUGA: Deadpool and Wolverine, Mengapa Tidak Diberi Nama Deadpool 3? Berikut 4 Faktanya

Pusat otak yang digambarkan dengan adanya control panel di ruang kendali di kepala Riley. Panel ini dikendalikan oleh Joy dan kawan-kawannya. Di sini penonton diajak belajar tentang EQ atau Emotional Quotient (kecerdasan emosi).

Seiring bertambah usianya, emosi Riley yang biasa dikendalikan oleh joy digantikan anxiety.  Dari sini cerita pun bergulir yang membawa Joy dan teman-temannya berkelana hingga ke pusat penyimpanan memori yang terdalam di dalam otak yang biasa disebut neokorteks.

Memori jangka panjang ini bisa dipanggil kembali. Dalam Inside Out 2 digambarkan tentang tube panjang yang menghubungkan gua penyimpanan memori dengan ruang headquarters, tempat control panel dan para emosi berada.
Setelah sukses dengan film pertamanya Inside Out 2 muncul di 2024 dengan cerita tentang ketidakstabilan emosi dari Riley yang memasuki masa pubertas. --People.com

BACA JUGA: Transformasi Nicolas Cage Jadi Longlegs Si Pembunuh Berantai, Inspirasinya dari Ibu

Kita seakan diajak menjelajahi amigdala, tempat mempersiapkan memori, mengatur emosi, keterampilan sosial, serta menghadapi ancaman. Tempat paling rumit dalam otak yang digambarkan di kedua film Inside Out dengan penuh warna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: