Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman

Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman

Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman. Museum Sutra Nasional Tiongkok di Hangzhou. Museum itu menyelenggarakan festival kostum pada April 2024 silam. Merayakan warisan budaya kain hangluo, kain sutra cantik khas Tiongko-China Daily-chinadaily.com.cn

Pada era modern, ketika produksi mekanis mendominasi industri tekstil, mempertahankan kerajinan tradisional seperti tenun hangluo adalah tantangan tersendiri.

BACA JUGA:Menparekraf dan PJ Gubernur Jatim Resmikan 'East Java Fashion Harmony', Salah Satu Event Terbaik KEN 2024

Namun, beberapa individu seperti Zhang Chunqing, kepala Organisasi Konservasi Hangluo di Hangzhou, bersama dengan ahli waris lainnya seperti Shao Guanxing dan Hong Guizhen, berkomitmen untuk menjaga kelangsungan seni tenun tersebut.

Pada tahun 1980-an, Shao dan istrinya, Hong, yang merupakan pewaris generasi keempat dari kerajinan hangluo, berhasil memulihkan dan memperbaiki teknik tenun manual kuno tersebut. Keduanya berinovasi untuk memudahkan para pengrajin dalam menenun. 

Sebelum adanya inovasi dari Shao dan Hong, seorang pengrajin terampil memerlukan waktu delapan jam untuk menenun sekitar 80 sentimeter hingga satu meter kain. Namun, setelah inovasi yang mereka terapkan, pengrajin kini dapat menenun sekitar delapan meter kain dalam waktu yang sama.

BACA JUGA:Rekomendasi Celana Panjang Wanita Monokrom untuk Gaya Sehari-Hari yang Chic


Hangluo, Sutra Cantik Tiongkok yang Lestari, Bertahan dari Zaman ke Zaman. Salah satu contoh busana sutra Tiongkok produksi Hangzhou.-China Daily-chinadaily.com.cn

Shao lahir pada tahun 1954 di Hangzhou. Ia berasal dari keluarga pengrajin yang telah menguasai teknik tenun ini sejak akhir Dinasti Qing (1644-1911). Pada tahun 1984, Shao memperluas bengkel kecil keluarganya menjadi Pabrik Sutra Fuxing, yang kemudian menjadi pusat produksi hangluo.

Pertemuan Shao dengan Zhang Chunqing, yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang keuangan, menjadi momen penting dalam sejarah pabrik tersebut. Awalnya, Zhang menyarankan untuk menghentikan produksi hangluo karena dianggap kurang menguntungkan dan beralih ke jenis sutra yang lebih komersial. 

Namun, setelah mencoba pakaian hangluo dan merasakan kualitasnya yang luar biasa, Zhang berubah pikiran dan mulai mempelajari proses produksinya dengan tekun.

BACA JUGA:Cantik Berkilau dengan Shimmer

Kini, Zhang berencana untuk memperkenalkan hangluo ke pasar yang lebih luas melalui pengembangan merek dan produk. "Kami akan bekerja sama dengan perusahaan dari berbagai bidang dan menggunakan metode komunikasi media modern untuk memperlihatkan pesona hangluo kepada semua orang," ujarnya. 

Upaya itu diharapkan dapat mengubah persepsi bahwa hangluo adalah barang mewah yang hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu.

Dengan terus berinovasi, seperti memperkaya warna kain, hangluo tidak hanya bertahan sebagai salah satu warisan budaya Tiongkok yang berharga. Tetapi juga terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman. 

BACA JUGA:Ngak Perlu Takut Mati Gaya, Intip Referensi Outfit untuk Badan Plus Size dari Influencer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: china daily