Jembatan Ambruk di Candi, PDAM Sidoarjo Punya Cara Unik Aliri Warga yang Terisolir

Jembatan Ambruk di Candi, PDAM Sidoarjo Punya Cara Unik Aliri Warga yang Terisolir

Direktur Utama PDAM Sidoarjo, Dwi Hary Soeryadi memantau proses penyaluran air bersih di Candi Sidoarjo.-PDAM Sidoarjo-

SIDOARJO, HARIAN DISWAY – Musibah datang tanpa diduga ketika jembatan penghubung satu-satunya antara Desa Kedungpeluk dan Desa Kalipecabean ambruk pada Selasa, 16 Juli 2024. Warga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo, mendapati diri mereka terisolasi, dengan akses keluar masuk desa terputus total. Kebutuhan pokok, terutama air bersih, menjadi barang langka.

Di tengah keterbatasan dan kekhawatiran, lahir sebuah kisah inspiratif dari PDAM Sidoarjo. Pada hari bencana terjadi, sebuah truk tangki air milik PDAM Sidoarjo berada di Desa Kedungpeluk untuk memenuhi pesanan air bersih. Namun, truk tersebut terjebak di desa akibat ambruknya jembatan.

Awalnya, situasi ini dianggap sebagai hambatan tambahan bagi warga yang sudah menderita. Namun, dengan pemikiran kreatif dan semangat gotong royong, truk tangki yang terjebak justru menjadi pahlawan yang menyelesaikan masalah krisis air bersih di desa.

PDAM Sidoarjo, dengan cepat merespons situasi dengan mengubah strategi. Mereka memutuskan untuk menjadikan truk yang terjebak sebagai pusat distribusi air bersih di desa tersebut.

BACA JUGA:Tim Kelelawar PDAM Sidoarjo, Berangkat Malam Pulang Subuh, Ngapain?

"Setiap hari, sebanyak dua hingga tiga truk tangki air PDAM Sidoarjo datang ke sisi jembatan yang masih dapat diakses dari Desa Kalipecabean," ungkap Direktur Utama PDAM Sidoarjo, Dwi Hary Soeryadi. "Pernah juga sampai lima truk tangki menyalurkan air dalam sehari," tambahnya.

Truk-truk tersebut mengirimkan air dengan menggunakan selang berukuran besar, menyalurkan air ke truk yang terjebak di Desa Kedungpeluk.


PDAM Sidoarjo menyalurkan air ke Desa Kedungpeluk dan Desa Kalipecabean yang terisolir akibat jembatan ambruk.-PDAM Sidoarjo-

Proses transfer ini dilakukan secara bergantian dan terus-menerus, memastikan semua kebutuhan air bersih warga terpenuhi.

Dwi Hary Soeryadi menegaskan bahwa tanpa truk yang terjebak tersebut, kemungkinan besar warga yang terisolasi akan mengalami krisis air.

"Mereka berbondong-bondong akan antre di seberang jembatan menunggu kiriman air dari truk tangki PDAM. Karena ada truk yang terjebak itu, maka bisa mendistribusikan kepada warga setelah memperoleh transfer air dari truk lain di seberang jembatan yang ambruk," jelasnya.

BACA JUGA:PDAM Sidoarjo Butuh 90 Ribu Pelanggan Baru

Berkat inisiatif ini, distribusi air PDAM di wilayah yang terisolasi tetap berlanjut tanpa hambatan, seolah-olah tidak ada musibah yang terjadi. Warga dapat melanjutkan aktivitas harian mereka dengan lebih tenang dan nyaman.

Dwi berharap bahwa dengan adanya truk tangki yang terjebak ini, warga dapat tetap menjalani kehidupan mereka dengan normal meskipun jembatan ambruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: