Taksi Terbang IKN Sukses Jalani Uji Coba di Bandara Samarinda: Bisa Terbang 50 Meter, Kecepatan 50 Km/Jam

Taksi Terbang IKN Sukses Jalani Uji Coba di Bandara Samarinda: Bisa Terbang 50 Meter, Kecepatan 50 Km/Jam

Uji coba pertama mobil/taksi terbang jenis OPPAV untuk transportasi di IKN dilaksanakan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto) Samarinda oleh KARI dan Hyundai Motors -OIKN-

SAMARINDA, HARIAN DISWAY - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melakukan uji coba taksi terbang (sky taxi) IKN bersama Hyundai Motor Group di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto) Samarinda pada Senin, 29 Juli 2024.

Mobil terbang dengan baling-baling tersebut berjenis Optionally Piloted Personal/Passenger Air Vehicle (OPPAV). Merupakan kendaraan yang dikembangkan oleh Korea Aerospace Research Institute (KARI) dan Hyundai Motors Company (HMC). 

Uji terbang ini disebut Proof of Concept (POC) Advanced Air Mobility (AAM). Tujuannya adalah menilai keandalan dan kesiapan moda transportasi Urban Air Mobility (UAM) sebagai salah satu bentuk transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan di IKN.


Dari uji coba yang telah dilakukan, OIKN dan Hyundai Motor Group  mengumumkan keberhasilan. Selama uji coba, sertifikasi dan inspeksi moda UAM juga telah dilakukan demi memastikan keselamatan dan keamanannya.

BACA JUGA:Edyan, IKN Bakal Punya Taksi Terbang, Intip Bentuknya di Sini

Lebih lanjut, moda AAM yang digunakan adalah OPPAV (Optional Passenger/Pilot Air Vehicle). OPPAV sengaja dirancang untuk meningkatkan mobilitas perkotaan melalui solusi transportasi udara yang inovatif dan ramah lingkungan. Uji coba OPPAV dilakukan dengan kecepatan 50 kilometer per jam dan ketinggian 50 meter.


Business Development Officer dari Hyundai Motor Group AAM, Cheol-ung Kim memaparkan pembuktian konsep Advanced Air Mobility (AAM) dengan taksi terbang untuk mendukung mobilitas perkotaan di IKN -OIKN-

Selama 10 menit durasi penerbangan, OPPAV dapat melakukan manuver holding pattern berbentuk angka delapan. Dalam kesempatan itu, Business Development Officer dari Hyundai Motor Group AAM, Cheol-ung Kim, turut mengatakan pihaknya bakal terus mengembangkan dan mengenalkan AAM ke pasar.

BACA JUGA:Kereta Otonom ART IKN Siap Mengaspal di IKN Tanggal 5 Agustus 2024

“Hyundai Motor Group dan Supernal akan terus berupaya melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengkomersialkan AAM pada tahun 2028. Kami juga akan menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah dan lembaga Indonesia untuk memimpin pasar AAM di masa mendatang," ungkap Kim.



Sebelumnya, OIKN dan Hyundai Motor Group telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada rangkaian kegiatan G20 di Bali pada 14 November 2022. Uji coba ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU tersebut.

OIKN diketahui sudah bekerja sama dengan Hyundai sejak 2022 dalam mengembangkan transportasi udara di Indonesia. Kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi dan pengembangan teknologi yang dilakukan IKN.

BACA JUGA:Kata Jokowi Soal 'Malam Pertama' di IKN: Saya Tidur Tidak Nyenyak

BACA JUGA:Jajal Jalan Tol IKN, Jokowi Ajak Raffi Ahmad dan Para Influencer Touring Dengan Motor

“Keberhasilan uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara. Uji coba ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung inovasi teknologi dan transisi menuju energi berkelanjutan,” ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi.

Ali turut menambahkan bahwa keberhasilan ini didukung pula oleh campur tangan berbagai pihak, antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, TNI Angkatan Udara, Airnav Indonesia, dan PT Dirgantara Indonesia.

Setelah uji coba ini dilakukan, UAM akan melalui pengembangan lebih lanjut melalui serangkaian studi yang terdiri atas kajian teknologi, kajian ekonomi, kajian lingkungan, kajian sosial, kajian regulasi dan kebijakan, serta kajian infrastruktur

Oleh karena itu, pengoperasiannya diproyeksikan baru dapat dilaksanakan setelah tahun 2030 tergantung pada hasil kajian lebih lanjut.

Artikel ini ditulis oleh Afifah Alfina, mahasiswa Universitas Airlangga, peserta Magang Regular di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: