Tinggalkan Anies, PKS Lirik Ridwan Kamil
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid saat jumpa pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan.-Disway.id/Cahyono-
HARIAN DISWAY - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai berpindah hati alias move on. Semula PKS ini menggadang-gadang Anies Baswedan sebagai calgub DKI Jakarta. Kini, PKS ini mencoba melirik Ridwan Kamil (RK) di pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Pasalnya, dukungan untuk Anies yang semula dipasangkan dengan kadernya yakni Mohamad Sohibul Iman (AMAN) sudah kadaluarsa.
Hal itu sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan yakni 40 hari terhitung sejak 25 Juni-4 Agustus 2024. "Jadi keputusan dari DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana yang pertama adalah mengusung Bapak Anies-Sohibul Iman. Dan kerangka kerja kita itu berlangsung dari sejak deklarasi tanggal 25 Juni hingga 4 Agustus, kemarin," kata Juru Bicara PKS Muhammad Kholid di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan pada Sabtu, 9 Agustus 2024.
Kholid menjelaskan, dalam jangka waktu 40 hari itu PKS tidak juga mendapat dukungan dari parta lain.
BACA JUGA:Akhirnya, PKS Merapat ke Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Anies Baswedan Tegaskan Tak Akan Maju dalam Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2024
Kata dia, meski PKS jadi pemenang di Jakarta, belum bisa melengkapi syarat minimal 22 kursi di DPRD DKI untuk mencalonkan Anies seorang diri. "Kita memiliki 18 kursi, masih kurang 4 kursi tentu sebagai partai politik ketika kita belum memenuhi kursi tadi," kata Kholid.
"Kandidat yang kita usung (AMAN) tidak bisa berlayar hingga saat ini," tambah Kholid.
Atas dasar itu, PKS kini membuka opsi kedua untuk berkomunikasi dengan pihak Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Pada komunikasi dengan KIM, kata Kholid, PKS sebagai pemenang Pemilu di Jakarta tentunya menyodorkan kadernya sebagai calon gubernur atau wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024.
BACA JUGA:Terkait Hak Warga Kampung Bayam, Anies Tunjuk Pemprov DKI untuk Selesaikan Kewajibannya
"Jadi keputusan PKS yang tidak berubah sejak awal adalah karena aspirasi mandat dari warga Jakarta tertinggi itu di PKS karena kita pemenang pemilu, PKS memutuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur itu keputusannya," kata Kholid.
Kholid menegaskan, nama Anies ada di opsi pertama, sehingga tidak akan disodorkan pada opsi kedua.
"Tentu ini kan opsi kedua beda dengan opsi pertama," pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: