Sudah Klarifikasi, 3 Pernyataan TSV Management Ini Masih Menimbulkan Teka-Teki dan Spekulasi

Sudah Klarifikasi, 3 Pernyataan TSV Management Ini Masih Menimbulkan Teka-Teki dan Spekulasi

TSV Management batalkan Burning Sun Surabaya. Foto: Megi (kiri) dari TSV Management dan perwakilan Gentlemens Club membacakan klarifikasi.-TSV Management-

Selain itu, dengan cara mengadakan acara di tempat terbuka, promotor juga bisa memberikan kesempatan pada anak-anak muda untuk terus berkreasi di bidang dance K-Pop. Hal itu pasti akan dinilai positif.

Daripada harus dilakukan di sebuah kelab yang dijangkau oleh sedikit kalangan dan invitation only dengan menyebarkan beberapa undangan. 

Kelab adalah sebuah tempat yang biasanya dinikmati oleh pencinta dunia malam alias yang memang sudah terbiasa dengan aktivitas kelab malam. Namun bagaimana orang yang tak terbiasa dengan hal itu? Tentu saja, itu berpotensi membuat spekulasi yang lebih negatif lagi.

2. Bagaimana dengan Seungri?

Burning Sun Surabaya Undang Seungri BIGBANG--Allkpop

Poin selanjutnya, di dalam video tersebut CEO TSV Management hanya meminta maaf kepada K-Popers atau fandom K-Pop atas postingan posternya yang kontroversial dengan memajang foto Seungri tanpa izin.

Namun, bagaimana dengan perasaan Seungri saat ini yang namanya dicatut dalam poster itu dengan alasan terinspirasi dari Burning Sun? Tentu saja itu akan membuatnya sedih, benar kan? Kalau misalnya promotor berada di posisi Seungri, apa perasayaan yang muncul? 

Mungkin inilah yang dirasakan Seungri setelah namanya dicatut dalam sebuah poster yang ia sendiri tidak tahu. Apalagi, nama acara itu terkait dengan sejarah kelam kasus yang pernah menghinggapinya.

Dan permintaan maaf kepada Seungri itulan yang belum dilakukan.

3. The new chapter is born?


Potret CEO TSV Management Promotor Burning Sun Surabaya-tsvmanagement-Instagram

Promotor membuat tulisan dalam gambar itu untuk mengingatkan sekali lagi pada khalayak bahwa insiden dalam Burning Sun bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Pertanyaan selanjutnya, mengapa harus mengangkat nama Burning Sun? Boro-boro minta maaf kepada korban Burning Sun di Korea Selatan. Bisa jadi itu belum kepikiran...

Padahal, korban Burning Sun sampai saat ini masih merasa trauma dengan kejadian pelecehan tersebut. Bahkan dalam dokumenter BBC Burning Sun, jurnalis yang meliput kasus itu juga merasa jijik dan sakit hati.

‘’Saya masih merasa sakit hati ketika mengingat percakapan di grup tersebut. Kebanyakan penggemar mereka adalah perempuan, namun percakapan ini mengungkap wajah asli para laki-laki yang selama ini dicitrakan sebagai pria baik-baik. Kenyataannya mereka bukan pria polos, mereka sangat menjijikkan,’’ ucap si jurnalis dalam dokumenter tersebut.

Bukankah dengan memposting sebuah acara dengan judul Burning Sun berarti sama saja mengingatkan kembali kisah masa lalu korban pelecehan Burning Sun dan membuka kembali trauma para korban? Pertanyaan itu sepertinya masih belum bisa terjawab dalam klarifikasi itu. 

Baru-baru ini IGEM, CEO TSV Management, menghapus postingannya tentang biduan. Kalau memang tidak bersalah mengapa harus dihapus? Bukankah ia sudah berteriak lebih keras dengan membuat klarifikasi dan meluruskan semua kabar itu? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: