Karakter Pelaku KDRT Armor Toreador terhadap Istrinya, Cut Intan Nabila

Karakter Pelaku KDRT Armor Toreador terhadap Istrinya, Cut Intan Nabila

ILUSTRASI Karakter Pelaku KDRT Armor Toreador terhadap Istrinya, Cut Intan Nabila.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Rio: ”Bukti hukum sudah cukup kuat. Pertama, dokumen pernikahan tersangka dan korban. Kedua, rekaman CCTV. Ketiga, screenshot video rekaman CCTV itu. Konten porno di HP itu sebagai bukti pelengkap.”

Dalam interogasi, tersangka mengakui ke polisi sudah melakukan KDRT ke istri lebih dari lima kali sejak pernikahan mereka 2019. Jadi, pengakuan Intan di medsos bahwa dia punya puluhan bukti video KDRT Armor terhadap Intan memang tidak salah. Setidaknya, sangat sering terjadi KDRT. 

Dengan begitu, Intan pilih tidak lagi menjaga martabat suami yang tidak bermartabat itu. Dalam Islam, istri wajib menjaga martabat suami. Tentunya sampai istri tidak kuat lagi menjaganya, akibat suami tidak bermartabat. 

Dari hasil pemeriksaan polisi itu tampak, Intan sudah cukup kuat menahan derita KDRT sepanjang pernikahan. Kasihan. Lebih kasihan lagi, si bayi. Bakal trauma psikologis berkepanjangan.

Setelah Armor tersangka, muncul dua orang bicara ke publik. Tidak bersamaan. Tapi, mereka sama-sama publikasi melalui medsos. 

Pertama, Wandha Dwi Utari. Dia menyatakan: ”Orang ini (Armor) punya utang sama suami saya, sebesar satu miliar rupiah lebih. Bentuknya invest ke suatu proyek. Proyeknya udah berjalan dan selesai, tapi duitnya ilang dimakan orang ini. Bukan cuma duit yang hilang, ternyata otak orang ini juga hilang. Bisa-bisanya ia aniaya istrinya di samping bayi. Utang banyak dan ternyata pelaku KDRT.”  

Wandha mengaku, soal utang tak terbayar itu sudah dia laporkan ke polisi. Tapi, belum diusut.

Wandha: ”Kasus utang yang miliaran itu udah sempet masuk jalur hukum, kami laporkan polisi. Tapi, belum ada keputusan. Bisa kali, diproses lagi. Akan kami laporkan lagi ke Polres Bogor. Biar ini orang cepet masuk penjaranya @armortoreador.”

Kedua, orang bernama Henny Rahman, istri Alvin Faiz. Dia menyatakan bahwa Alvin Faiz memberikan utang kepada Armor, tapi tidak pernah dibayar meski sangat sering ditagih. Nominal utang tidak disebut.

Henny: ”Selama ini kita nagih tuh nahan-nahan. Karena kita lihat istrinya dan anak-anaknya banyak. Tapi, dia sendiri malah nggak peduli ya kayaknya sama anak istri. Dan, katanya banyak juga yang invest, tapi duitnya mandek, bahkan nggak balik lagi.”

Apakah pengakuan Wandha dan Henny ke publik itu benar atau bohong, perlu diusut polisi. Belum bisa disimpulkan akurasinya. Seumpama keterangan itu bohong, konsekuensi hukumnya, itu adalah pencemaran nama (orang yang) tidak baik. Sebab, status Armor sebagai tersangka KDRT sudah tidak baik.

Dari rangkuman kronologi itu, tergambar karakter tersangka KDRT yang ini. Sudah menikah, punya tiga anak, main dengan banyak cewek, bahkan termasuk dengan teman perempuan Intan, juga penonton video porno, dan ada dua orang menagih utang.

Karakter pelaku KDRT itu khas. Hampir sama di antara mereka. Paling, beda-beda tipis. Minimal ada dua unsur: sangat egois dan manipulatif. Sebagai predator, mereka memilih target paling empuk: perempuan dan bayi. Berkebalikan kesatria dengan karakter melindungi yang lemah, melawan yang bengis, dan tangguh. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: