Jembatan Sungai Seym di Kursk, Rusia Hancur Oleh Serangan HIMARS, Satu Relawan Evakuasi Warga Sipil Tewas

Jembatan Sungai Seym di Kursk, Rusia Hancur Oleh Serangan HIMARS, Satu Relawan Evakuasi Warga Sipil Tewas

Foto yang diambil pada 16 Agustus 2024, selama tur media yang diselenggarakan oleh Ukraina, menunjukkan patung pendiri Uni Soviet Vladimir Lenin yang rusak di kota Sudzha, wilayah Kursk, yang dikuasai Ukraina, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Kyiv menga--AFP via Getty Images

Disisi lain, para Pejabat di Washington, Amerika Serikat, bertekad tidak membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin memenangkan perang yang dimulai pada Februari 2022 tersebut.

Sejauh ini mereka menganggap serangan mendadak tersebut sebagai langkah perlindungan yang membenarkan penggunaan persenjataan AS.

Menyusul serangan tersebut, Rusia menyebutnya sebagai "provokasi besar" dan berjanji akan memberikan "respons yang setimpal."

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan pada Jumat bahwa pasukannya berhasil menangkis serangan Ukraina di beberapa daerah, termasuk dekat desa Gordeevka dan Russkoe Porechnoe.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, memuji kekalahan Rusia di wilayah Kursk, sebagai hal yang "sangat membantu" bagi pertahanan Ukraina.

“Ini menyangkut penghancuran logistik tentara Rusia dan terkurasnya cadangan mereka,” katanya dalam pidato malam itu.

BACA JUGA:Ribuan Warga Kursk Diungsikan Imbas Serangan Militer Ukraina

Rusia membusungkan dada dengan mengatakan telah menangkis serangan malam hari menggunakan 12 rudal buatan AS terhadap Jembatan Krimea  yang dibangun atas perintah Presiden Vladimir Putin setelah Moskow mencaplok semenanjung tersebut.

Rusia juga mengatakan telah merebut kembali desa pertama dari pasukan Ukraina di wilayah Kursk.

Komandan Angkatan Udara Kyiv, Mykola Oleshchuk, menambahkan melalui Telegram bahwa operasi tersebut menargetkan rute pasokan dan pusat logistik musuh, dengan menyertakan video serangan di atas jembatan.

Pertempuran terberat masih terjadi di timur Ukraina, di mana pasukan Rusia terus maju menuju pusat strategis Pokrovsk. Analis menilai bahwa pengalihan perhatian pasukan Rusia dari timur adalah salah satu tujuan operasi Kursk Ukraina, namun sejauh ini ketegangan di timur belum mereda.

BACA JUGA:Komandan Utama Putin Tewas di Krimea, Klaim Ukraina Dibantah Rusia

Pasukan Rusia dilaporkan berada 10 kilometer dari pinggiran Pokrovsk dan sekitar 6 kilometer dari Myrnohrad, menurut pejabat setempat. 

Yohann Michel, seorang pakar militer, dan Peneliti IESD di Lyon, Prancis, menilai bahwa “Jika (Ukraina,Red) tujuannya adalah untuk mengalihkan upaya Rusia dari Donbas, sejauh ini upaya itu gagal.” 

*) Elsa Amalia Kartika Putri, Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Mahasiswa Program Magang Regular di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp