Butch & Suni, Dua Astronot AS yang Terjebak di Luar Angkasa (3-Habis): Dilema Persaingan SpaceX dan Boeing
SALAM PERPISAHAN Butch Wilmore (tengah) dan Suni Williams (kiri) kepada kru Boeing yang dipimpin Kepala NASA Bill Nelson (kanan), 5 Juni 2024.-JOE RAEDLE-GETTY IMAGES VIA AFP-
Setelah itu, Butch dan Suni akan bisa pulang mengikuti jadwal SpaceX Crew-9 Mission. Yakni, pada Februari 2025. Molor sembilan bulan dari jadwal seharusnya.
Masalahnya, jika Butch dan Suni pulang memakai SpaceX, itu adalah tamparan besar bagi Boeing. Sebuah kemunduran bagi program luar angkasa Boeing, pabrikan pesawat asli Amerika Serikat itu. Bikin malu.
Sebab, Boeing dan SpaceX adalah dua perusahaan swasta yang sudah dikontrak NASA untuk mendukung misi luar angkasa. Kontrak pada 2014 itu bernilai triliunan dolar AS.
Mereka dikontrak karena AS menghentikan program pembuatan pesawat luar angkasa pada 2011. Mereka lebih memilih perusahaan swasta. Jatuhnya lebih murah. AS pun enggan memilih naik Soyuz, pesawat Rusia, saingan mereka.
SpaceX sendiri sudah sangat sukses. Misi berawak pertama mereka diluncurkan pada 2020. Sejak itu, sudah delapan misi dilakukan dengan lusinan astronot yang terbang ke antariksa.
Sedangkan Boeing baru sekali menjalani uji coba. Dengan Starliner. Dan ternyata bermasalah. Sampai-sampai menimbulkan ketidakpastian pada nasib Butch dan Suni.
Meski begitu, NASA masih tetap optimistis. Bersama tim Boeing, mereka terus menganalisis kerusakan Starliner dari bumi. ’’Kami sudah mulai menarik kesimpulan. Semoga bisa kami umumkan sebelum Agustus berakhir,’’ kata Ken Bowersox, staf Direktorat Misi Luar Angkasa NASA, yang dikutip Agence France-Presse.
Menurut Bowersox, para astronot itu mencoba menikmati hari-hari di ISS. ’’Tetapi, saya yakin mereka juga tidak sabar menunggu keputusan akhir. Seperti kami di sini,’’ ucapnya.
Kata Bowersox, sejauh ini Boeing masih sangat yakin dengan kapabilitas pesawat buatannya.
Menurut Kepala Astronot NASA Joe Acaba, Butch dan Suni sudah sangat siap dengan apa pun yang terjadi pada misi mereka. Termasuk ketika mereka harus menemui ’’ketidaksempurnaan.’’
’’Penerbangan ke luar angkasa memang sangat berisiko. Dan para astronot sudah menerima itu sebagai bagian dari pekerjaannya. Sebagai astronot profesional, Butch dan Suni sangat siap menghadapi ini. Dan sejauh ini, mereka menjalankan tugasnya dengan sangat baik,’’ kata Acaba. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: