Gempa Guncang Gunung Kidul, BNPB Pastikan Tidak Ada Tsunami dan Korban Jiwa
Ilustrasi Gempa Bumi-Pixabay-
HARIAN DISWAY – Sebuah gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5.8 mengguncang wilayah Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Senin, 26 Agustus 2024, pukul 19.57 WIB.
Gempa yang berpusat di dasar laut pada kedalaman 30 kilometer dan berjarak 95 kilometer barat daya dari wilayah Gunung Kidul itu sempat membuat panik warga.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami, meskipun guncangan terasa cukup kuat dan berlangsung selama 2-5 detik di sejumlah wilayah seperti Gunung Kidul, Kulon Progo, Bantul, Sleman, hingga Klaten, Purworejo, Kebumen, Cilacap, dan Pacitan.
BACA JUGA:Gempa Megathrust Kerap Terjadi di Zona Kecil
BACA JUGA:Bantuan BNPB Mengalir Ke Ternate: Kepala BNPB Serahkan Bantuan Logistik dan Dana Siap Pakai
Laporan sementara menyebutkan bahwa delapan bangunan mengalami kerusakan ringan akibat gempa tersebut.
Lima rumah di Gunung Kidul, satu rumah di Kulon Progo, satu rumah di Bantul, dan satu pasar di Sleman dilaporkan mengalami keretakan pada dinding, dan beberapa atap pasar di Sleman bahkan berjatuhan karena guncangan yang cukup kuat.
"Untungnya, hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa," ujar Abdul Muhari, Ph.D., Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.
Tim Reaksi Cepat (TRC) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di berbagai wilayah terdampak saat ini tengah melakukan kaji cepat untuk memastikan dampak lebih lanjut dari gempa tersebut.
Gunung Merapi Tidak Terpengaruh
Selain itu, guncangan gempa ini juga terekam oleh seismogram Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Namun, BPPTKG memastikan bahwa gempa bumi tektonik ini tidak mempengaruhi aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di dekat wilayah tersebut.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang belum bisa diverifikasi. "Masyarakat diharapkan selalu memperbarui informasi dari sumber resmi untuk menghindari kesalahpahaman," kata Abdul Muhari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: abdul muhari ph.d. kepala pusat data informasi dan komunikasi kebencanaan bnpb