Gaza Dilanda Polio: Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata Sementara untuk Vaksinasi
Anak laki-laki Palestina Abdel Rahman Abu al-Jedian yang tertular polio sebulan lalu tidur dikelilingi oleh anggota keluarga di tenda pengungsian mereka di Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah pada 27 Agustus 2024. Untuk menghadapi epidemi polio di Gaza, WH-EYAD BABA -AFP
Tidak melalui suntikan, mekanisme vaksinasi akan dilakukan secara oral (melalui mulut) dengan dosis dua tetes bagi setiap anak.
Saat putaran vaksinasi selanjutnya tiba, pihak yang bertugas akan kembali memberikan vaksin dengan mekanisme dan dosis yang sama.
BACA JUGA:Fadli Zon: Genosida di Gaza Rusak Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Dunia ke-16
Ryan mengatakan kalau saat ini, 1,26 juta dosis vaksin NoPV2 sudah dikirim ke Gaza. Masih ada 400.000 vaksin lainnya yang akan diberikan ke daerah dengan sebutan “penjara terbuka” (open air prison) itu.
Blokade militer dan minimnya akses kemanusiaan di Gaza membuat daerah itu menjadi tempat merebaknya virus polio. Salah satu faktor besarnya adalah kurangnya akses ke air bersih sehingga banyak ditemukan limbah dan air yang sudah tercemar.
Hal tersebut ditambah lagi dengan perusakan berbagai fasilitas di Gaza akibat genosida Israel pada Palestina yang masih berlangsung di wilayah tersebut.
Orang-orang berjalan di tengah puing-puing bangunan yang hancur selama pemboman Israel, di kamp Jabalia untuk pengungsi Palestina pada 29 Agustus 2024, di tengah genosida Israel atas Palestina yang masih berlangsung.-OMAR AL-QATTA-AFP
Wakil Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Robert Wood menyeru agar vaksinasi polio di Gaza segera dilakukan.
Ia meminta pada Israel agar pihaknya dapat memfasilitasi akses bagi organisasi maupun lembaga yang terlibat dalam program vaksinasi yang akan dilakukan pada awal September itu.
Pejabat Hamas Basem Naim juga berujar pada tim Reuters bahwa pihaknya akan mendukung program vaksinasi tersebut.
"Kami siap bekerja sama dengan organisasi internasional untuk mengamankan kampanye ini, melayani dan melindungi lebih dari 650.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza," ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: