Penuhi Target Zero Waste, Multi Bintang Indonesia Gandeng Wehasta Bikin TPS3R Lagi
Semangat emak-emak dari binaan Komunitas Wehasta tengah memilah sampah sebelum digunakan untuk membuat kompos organik di TPS3R Sampang Agung pada Jumat, 30 Agustus 2024, Pacet, Mojokerto-Navara Darisya Salma: Harian Disway-
"Syukurnya MBI ini punya dua elemen penting dalam proses pembuatan kompos kami, namanya emas hitamnya Pak Bambang atau sekam padi. Di Pabrik MBI ini sekam padi sangat melimpah," ujar Cak Toko.
Ia juga menjelaskan bahwa remen juga menjadi elemen penting untuk mempercepat pembentukan kompos.
"Kalau pakai remen, kompos bisa jadi dalam tiga minggu, kalau tidak pakai bisa memakan waktu 1,5 bulan sampai 2 bulan," jelas Cak Toko.
BACA JUGA:Jelang GIIAS 2024, Hyundai Optimis Hadapi Tantangan Harga dan Infrastruktur Mobil Listrik
Cak Toko menyebut kompos yang dihasilkannya dapat digunakan langsung untuk sektor pertanian di masyarakat. Hasil tani yang menggunakan kompos yang dibuat oleh TPS3R Sampang dipastikan telah meningkatkan kualitas hasil tani dan kandungan nutrisi di dalamnya.
"Kompos dari kami itu bisa mengembalikan kerusakan unsur hara di tanah. Makanya hasil panen yang pakai kompos organik kami hasilnya bagus. Sudah saya dan tetangga saya buktikan sendiri," klaimnya.
Cak Toko Project Manager Wehasta melihatkan contoh hasil penggilingan sampah organik sebelum pencampuran menjadi kompos organik yang dapat dimanfaatkan warga-Multi Bintang Indonesia-
Hingga saat ini, Wahyu dan Cak Toko terus mengharapkan pengoptimalan manajemen teknis di TPS3R Sampang dan tiap Bank Sampah agar dapat berkembang berkelanjutan.
"Kami terus mengusahakan ya, kami juga beruntung bisa dipilih oleh MBI jadi yang awalnya kami tidak tau apa-apa tentang persoalan teknis, SOP dan lain-lainnya, jadi kita banyak belajar dan coba terapkan di komunitas kami dan komunitas binaan kami," tandas Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: liputan lapangan