Gelombang Pengunduran Diri Menteri Ukraina: Perombakan Besar-Besaran di Tengah Krisis dan Tekanan Perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menghadiri jumpa pers bersama Perdana Menteri Belanda Dick Schoof, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Zaporizhzhia, Ukraina, 2 September 2024.--Reuters
HARIAN DISWAY - Dalam langkah yang menggegerkan dunia politik Ukraina, setidaknya enam pejabat tinggi termasuk menteri kabinet di negera tersebut mengundurkan diri berbarengan pada Selasa, 3 Agustus 2024.
Selain mereka, ada seorang ajudan presiden yang turut diberhentikan. Perombakan besar-besaran ini diisyaratkan oleh partai berkuasa. Pelayan Rakyat yang menyatakan bahwa lebih dari 50 persen staf kabinet menteri juga akan diganti.
Keputusan ini datang di tengah tekanan Kyiv yang meningkat. Termasuk pembombardiran Rusia secara terus menerus setiap harinya. Juga upaya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintahannya.
BACA JUGA: Serangan Udara Terbesar Rusia, Tujuh Tewas dan Infrastruktur Ukraina Hancur
Pemerintahan yang telah berkuasa selama dua setengah tahun terakhir di bawah bayang-bayang invasi Moskow. David Arakhamia, kepala fraksi parlemen dari partai berkuasa, mengumumkan perombakan ini melalui Telegram.
"Sesuai janji, perombakan besar-besaran pemerintahan diharapkan dapat terlaksana minggu ini. Besok kita ada hari pemecatan, dan lusa kita akan mengadakan pengangkatan," tulisnya, sebagaimana dilansir di kanal berita AFP.
Pernyataan tersebut menggambarkan betapa cepatnya perubahan. Beberapa jajaran menteri Ukraina telah mengajukan pengunduran diri pada Selasa malam. Di antaranya menteri industri strategis, menteri kehakiman, dan menteri perlindungan lingkungan.
BACA JUGA: Rusia dan Ukraina Bertukar 230 Orang Tawanan Perang di Hari Kemerdekaan
Vitaliy Koval yang menjabat sebagai Kepala Dana Kejayaan Ukraina, turut serta mengundurkan diri. Langkahnya di ikuti oleh Iryna Vareschuck dan Olga Stefanishyna yang menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri.
Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Zelensky, dan juga Rostyslav Shurma yang merupakan salah satu pembantu utama presiden Ukraina, diberhentikan dari jabatannya. Hal ini dilansir dari sebuah keputusan presiden.
Presiden Ukraina Zelensky telah memerintahkan perombakan pemerintahnya sejak perang ini dimulai. Seperti halnya memecat menteri pertahanannya pada September lalu. Hal ini merujuk dari rentetan skandal korupsi yang dilakukan menteri tersebut.
BACA JUGA:Serangan Mendadak Ukraina ke Rusia Selatan Membalikkan Keadaan Perang
Baru-baru ini Zelensky juga mengganti komandan utamanya di tengah kemunduran di medan perang. Pada hari yang sama, Zelensky dilaporkan meminta Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, untuk melobi sekutu Barat.
Hal ini bertujuan agar mengizinkan Ukraina melakukan serangan militer jauh di dalam wilayah Rusia. Hal ini turut dianggap penting untuk menghadapi agresi lebih lanjut dari Moskow.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: agence france-presse