Ini Pesan Terakhir Faisal Basri kepada Prabowo, Ada Tagihan Rp 800 Triliun Tahun Depan

Ini Pesan Terakhir Faisal Basri kepada Prabowo, Ada Tagihan Rp 800 Triliun Tahun Depan

Faisal Basri dalam podcast Youtube Indef yang tayang pada 28 Agustus 2024.--YouTube Indef

HARIAN DISWAY - Faisal Basri dikenal sebagai ekonom sekaligus pengamat politik yang kawakan dalam beberapa dekade belakangan.

Lelaki kelahiran Bandung itu selalu tampak semangat saat menyampaikan pandangan gagasannya. Terutama menyangkut masalah-masalah sosial, politik, dan ekonomi di negeri ini.

Bahkan, hingga usia senjanya sebelum meninggal dunia pada Kamis, 5 September 2024. Faisal Basri pun sempat memberi pesan khusus kepada presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.

BACA JUGA:Profil Faisal Basri, Dari Sekjen PAN Sampai Nyalon Gubernur DKI

BACA JUGA:Faisal Basri Unggah Tulisan ‘Rumah Indonesia, Rumah Kita’ sebelum Berpulang

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) itu menyampaikannya dalam podcast Indef yang berjudul Peninggalan Utang Menanti Pemerintah Baru. Diunggah di YouTube Indef 8 hari lalu.

Awalnya, Faisal Basri ditanya host terkait hal-hal apa yang harus segera dilakukan oleh Prabowo di tengah segudang utang yang dimiliki Indonesia.


Profil Faisal Basri, dari Sekjen PAN sampai nyalon Gubernur DKI. Foto: Faisal Basri (kiri) bersama Amien Rais pada 1998.-Bernard-Data Tempo

Ia pun menjawab agak pesimistis. Merasa prihatin dan menyarankan kepada segenap masyarakat untuk terus bersuara mengingatkan pemerintah supaya berhenti menumpuk utang.

“Saya kasihan sama generasi muda. Generasi kami yang meminjam tapi generasi muda yang harus membayar,” jelasnya dalam siniar tersebut.

BACA JUGA:Diduga Kelelahan, Ekonom Faisal Basri Meninggal Dunia

BACA JUGA:Faisal Basri Sebut Nama Tiga Menteri yang Terlibat Politisasi Bansos

Apalagi, atuh tempo utang negara itu terhitung cukup dekat. Yakni ada yang 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun.

Faisal basri lantas mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Jokowi tidak merasakan langsung dampak dari tumpukan utang negara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: