Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Penilaian Sudah Tidak Ada Hambatan

Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Penilaian Sudah Tidak Ada Hambatan

Gitadi Tegas Supranudyo Drs. M.Si., dosen FISIP UNAIR, juri dari Tim 1 di Penjurian Anugerah Jawi Wetan II 2024.- Angelita Ariko Pinkan2-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Penilaian Anugerah Patriot Jawi Wtuppetan (APJW) II 2024 kembali dilaksanakan. Ini sudah memasuki hari ketiga penilaian. Saat ini total sudah 19 kabupaten/kota yang sudah dinilai oleh tim juri selama dua hari ini. Satu kota mengundurkan diri karena ada halangan. Itu daerah Kabupaten Malang.

Hari ini, ada 10 kabupaten kota dengan total 30 desa/kelurahan. Daerah itu diantaranya, Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Nganjuk, Gresik, Kota Probolinggo, Pamekasan, Kota Malang, dan Kabupaten Banyuwangi.

“Tadi penilaian mulai pukul 10.00 WIB. Format penilaiannya tetap sama. Ada dua tim juri. Serta, ada tim juri untuk menilai media sosial dan media massa yang dikirim oleh para peserta,” kata Koordinator Penjurian APJW II 2024 Noor Arief saat ditemui, Kamis, 19 September 2024.

Sekarang sudah ada tiga kabupaten/kota yang sudah selesai penilaian. Ia bersyukur, permasalahan jaringan yang terjadi dua hari kemarin sudah tidak terjadi lagi hari ini. Ia pun sudah melakukan berbagai macam antisipasi agar permasalahan jaringan ini tidak lagi terjadi.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Akses Internet untuk Masyarakat Desa

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Peserta Ibarat Penjual dengan Baik dalam Paparkan Program

“Kami bersyukur sampai sekarang berjalan dengan lancar. Sejauh ini sih tidak ada kendala apapun. Peserta memberikan penjelasan dengan lancar. Semoga para peserta memberikan presentasi kegiatan kolaborasi yang dilakukan oleh tiga pilar di sana,” katanya lagi.

Sampai saat ini sih, belum ada yang mengundurkan diri seperti Kabupaten Malang. Semua sudah siap. Ada yang memberikan presentasi pakai power point, ada juga yang lisan secara langsung. “Kalau kemarin, hanya ada satu daerah yang mengundurkan diri,” ungkapnya.

Pun ia kembali mengingatkan agar para peserta menjelaskan program tiga pilar yang mereka lakukan di desa/kelurahan dengan detail. Sehingga, dewan juri bisa menilai dengan baik. Sehingga bisa terpilih masuk 20 desa/kelurahan yang dipilih dewan juri,” katanya lagi.

“Ini kan seperti marketing sebenarnya. Bagaimana para peserta menceritakan dengan detail segala program yang mereka lakukan. Tapi, kegiatan tiga pilar. Bukan kegiatan sendiri-sendiri. Karena ini yang dinilaikan kolaborasinya,” tegasnya.

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Penilaian Media Sosial Hari Pertama Selesai

BACA JUGA:Anugerah Patriot Jawi Wetan II 2024: Mahasiswa KKN Unej Belajar Mendalam tentang Desa Klatakan

Gitadi Tegas Supramudyo, salah satu tim juri dari akademisi mengatakan, semua program yang dipaparkan para peserta sangat bagus. Namun, ia menyoroti desa-desa yang ada di Pacitan. Programnya di sana bagus.

“Mereka banyak kegiatan bersama. Seperti diskusi yang mereka sebut Ngopi Temanyar. Itu ada kepanjangannya. Yakni Ngobrol Pintar Tentang Masyarakat Desa Karanganyar. Di sana mereka melakukan podcast. Tujuannya untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat. Santai namun informatif melalui media sosial,” terangnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: