Dipercaya Cak Imin Jadi Ketua Harian PKB, Inilah Profil Moncer Ais Shafiyah Asfar

Selain akademik, Ais adalah perempuan aktif dalam aksi sosial maupun relawan. Kegiatan yang ia pilih merupakan langkah Ais untuk memberikan cerminan pada seluruh anak muda di Indonesia. Dengan pengalaman yang ia kumpulkan, Ais percaya diri.

BACA JUGA: Hasil Muktamar ke-6: PKB Resmi Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ia siap mengemban tanggung jawab untuk membawa PKB lebih baik ke depan. Setelah seara resmi menjadi ketua harian PKB, perempuan 23 tahun yang akrab disapa Ning Ais itu bersyukur atas kepercayaan jabatan yang diberikan oleh Cak Imin.

Ia pun memastikan keberlangsungan program partai serta memperkuat pengaruh partai di kancah nasioanal adalah kewajiban Ais untuk terlaksana. Menurutnya, peranan anak muda akan semakin dilirik oleh seluruh partai politik di Indonesia.

Ais adalah putri dari Direktur Pusat Studi Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (Pusdeham) -lembaga survei dan konsultan politik di Jawa Timur- Muhammad Asfar. Ayahnya dikenal sebagai sebagai dosen di Universitas Airlangga Surabaya.

BACA JUGA: Prabowo Batal Hadiri Muktamar PKB 2024 di Bali, Jazilul: PKB Tetap di Hati Prabowo

Melalui Instagram-nya, Ais merintis komunitas bernama Kawan Ayu. Rumah bagi perempuan Indonesia yang ingin meretas jejak kepemimpinan. Komunitas ini digagasnya menjadi tempat bermimpi, bertumbuh, berdaya dan berbagi melalui aksi nyata.

Ais adalah penulis buku Perempuan Semua Bangsa. Buku yang luncur pada 10 Februari 2024 itu menggambarkan perjuangan banyak kalangan perempuan yang meraih kesuksesan tanpa mengandalkan maupun memiliki hak istimewa dari keluarganya.

“Saya mengambil contoh perempuan-perempuan sukses yang mungkin sebelumnya tidak memiliki privilege atau dari orang tidak berada tapi akhirnya mereka bisa sukses dengan kiatnya masing-masing,” kata Ais.

BACA JUGA: Muktamar PKB: Wakil Presiden Ma’ruf Amin Resmi Jabat Ketua Dewan Syuro Dampingi Cak Imin

Dalam tugasnya nanti, Ais dibantu wakil ketua harian yakni Muhammad Aji Pratama, Gielbran M. Noor, Lukman Maulana, Nadya Alfi Roihana, Najmi Mumtaza Rabbani, dan Riezal Ilham Pratama. (*)

Sumber: