Quartararo Berjuang dengan Yamaha YZR-M1 saat Mesin Eropa Mendominasi, Sirkuit Mandalika Jadi Ajang Pembuktian!

Quartararo Berjuang dengan Yamaha YZR-M1 saat Mesin Eropa Mendominasi, Sirkuit Mandalika Jadi Ajang Pembuktian!

Fabio Quartararo depan (20) terus di tempel Marco Bezzecchi (72) saat Sprint Race Sabtu (21/9) sore di GP-San Marino--Twitter Monster Energy Yamaha Motogp @YamahaMotogp

HARIAN DISWAY - Fabio Quartararo masih berjuang keras dengan Yamaha YZR-M1 yang kesulitan bersaing, sementara mesin-mesin Eropa terus mendominasi kejuaraan MotoGP.

Setelah berhasil lolos di posisi kesembilan pada kualifikasi (Q2) pada Sabtu pagi, 21 September, pembalap asal Prancis itu menyelesaikan sprint race di posisi ketujuh pada sore harinya—merupakan hasil terbaik yang dicapai pabrikan asal Jepang di balapan yang didominasi oleh Ducati.

Pada hari kedua Grand Prix MotoGP Emilia-Romagna, Quartararo kembali menunjukkan kemajuan bertahap yang dicapai oleh Yamaha YZR-M1.

Dalam balapan tersebut, tim Yamaha Factory kembali menggunakan konfigurasi mesin versi lama, yang memungkinkan M1 menemukan kembali kelebihannya.

BACA JUGA: MotoGP 2025: Jack Miller Gabung Tim Satelit Yamaha-Pramac Racing

BACA JUGA:Yamaha Siap Hadapi Kebangkitan di MotoGP dengan Mesin V4

Peningkatan kelincahan itu dicapai dengan mengorbankan sedikit kekuatan, dan kini fokus utama mereka adalah menggabungkan kedua kualitas tersebut.

“Sejujurnya, kami belum melakukan perubahan besar,” ujar juara dunia 2021 itu seperti dilansir dari Speedweek.

“Kami mengandalkan temuan dari pengujian terakhir dan terus mengerjakan detail yang lebih baik. Langkah terbesarnya adalah modifikasi sistem kendali mesin, yang membuat pengendalian berkendara menjadi lebih mulus. Tapi mesinnya sendiri masih sama,” jelas Fabio Quartararo.

Quartararo memulai Sprint Race dari P9 dan menjalani lap pembuka dengan agresif, berjuang keras melawan tekanan dari Marco Bezzecchi (VR46 Racing).

El Diablo, julukan Quartararo, kemudian menghabiskan sisa lap Sprint Race dengan menempel ketat motor Brad Binder, sementara Bezzecchi dan Morbidelli juga berjuang untuk meraih posisi keenam.

Mantan juara 2021 asal Prancis tersebut tidak dapat menggeser posisi Brad Binder hingga lap terakhir, dan akhirnya menyelesaikan balapan di tempat ketujuh, tertinggal 8,405 detik dari Pecco Bagnaia yang meraih posisi pertama.

BACA JUGA:Mengapa Yamaha Memilih Mesin V4 di Moto GP? Ini Rencana dan Dampaknya

BACA JUGA:Kisah Mesin V4 Yamaha: Dari Era Kejayaan 1980-an ke Era Modern MotoGP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: