Survei Indikator: Pemberantasan Korupsi di Era Jokowi Dinilai Buruk

Survei Indikator: Pemberantasan Korupsi di Era Jokowi Dinilai Buruk

Presiden RI Jokowi--Sekretariat Presiden

HARIAN DISWAY - Kurang dari sebulan kepemimpinan Presiden Jokowi akan berakhir. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan, mayoritas responden menilai buruk terhadap pemberantasan korupsi selama 1 dekade era kepemimpinan Jokowi.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebanyak 30,4 persen responden meyakini pemberantasan korupsi buruk.

BACA JUGA:2 Menteri dari PKB Mundur Jelang Jokowi Lengser

BACA JUGA:Usai Bertamu ke Prabowo, Kini SBY Bertemu Jokowi di Istana Merdeka

Sedangkan, sebanyak 7,3 persen responden meyakini pemberantasan korupsi sangat buruk. Kemudian, sebanyak 31, 7 persen menilai sedang. Lalu, sebanyak 4,5 persen menilai tidak tahu.

"Hanya 1,4 persen responden yang menilai pemberantasan korupsi berjalan sangat baik. Sedangkan, 24,6 persen menilai pemberantasan korupsi baik," kata Burhanuddin dalam Rilis Temuan Survei Nasional: Evaluasi Publik Terhadap 10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dipantau di YouTube, Jumat 4 Oktober 2024.

Namun di sisi yang lain, publik menilai kinerja penegak hukum berjalan baik di pemerintahan Jokowi. Sebanyak 2,5 persen responden meyakini penegakan hukum berjalan sangat baik. Lalu, sebanyak 39,3 persen berjalan baik

"Dan 33,7 Persen responden menilai sedang. Lalu, 19,9 persen responden menilai buruk dan 2,9 persen sangat buruk," kata Burhanuddin

BACA JUGA:KPK Akui Gagal Berantas Korupsi, Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Kembali ke Titik Awal

BACA JUGA:KPK Ungkap Dugaan Korupsi Dana CSR BI dan OJK

Sebagai informasi Survei Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 3.540 responden di seluruh Indonesia. 

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error sekitar 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

*) Mahasiswa Universitas Trunojoyo  Madura, Peserta MBKM di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: