Derita Warga Lebanon yang Dibombardir oleh Israel (1): Seperti Gempa, Tapi Lebih Ngeri

BACA JUGA:Buntut Ledakan Pager-Walkie Talkie, Turkiye Tuduh Israel ingin Serang Lebanon setelah Gaza

Hal itu direspons oleh Wapres AS Kamala Harris. Perempuan yang juga mencalonkan diri sebagai presiden AS dalam pemilu November mendatang itu mengaku tidak pernah lelah mendorong Israel agar menghentikan kekerasan.

Tapi, Israel memang bandel. PM Benjamin Netanyahu bahkan mengunjungi pasukannya di sepanjang perbatasan utara. Untuk menambah dukungan moral.

Yang juga runyam, Hizbullah disokong oleh Iran. Dan Iran pun sudah merudal Israel. Minggu, 6 Oktober 2024, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant sudah mengancam. Jika terus turut campur, Iran akan ’’di-Gaza-kan’’ atau ’’di-Beirut-kan.’’

ASAP DAN API memerahkan langit sisi selatan Beirut saat Israel membombardir, Minggu dini hari, 6 Oktober 2024.-FADEL ITANI-AFP-

Meski begitu, Israel belum akan sepenuhnya menghentikan serangan pada Gaza. Menjelang peringatan setahun penyerangan Hamas ke Israel, negeri itu terus bersiap. Laksamana Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, mengatakan bahwa mereka selalu siaga. ’’Termasuk pada ancaman yang bisa muncul di tanah tumpah darah kami,’’ ucapnya.

Presiden Israel Isaac Herzog bahkan menyebut Iran adalah ancaman besar. Betapa tidak, pekan lalu, Iran meluncurkan lebih dari 200 rudal ke Israel. Itu adalah tindakan balasan pasca tewasnya pemimpin Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.

Netanyahu pun mengatakan bahwa Iran sudah sering merudal Israel sejak April. ’’Negara kami punya tugas dan hak untuk menjaga kedaulatan. Kami akan merespons serangan-serangan itu. Dan itulah yang akan kami lakukan,’’ kata Netanyahu.

Salah seorang pejabat militer Israel pun bilang bahwa negaranya sudah bersiap menyerang Iran. Itu yang ditengarai akan membuat perang semakin meluas di kawasan Timur Tengah. (Doan Widhiandono)

Tangis Rindu Anak Sekolah, baca besok… (*)

 

Sumber: