Derita Warga Lebanon yang Dibombardir oleh Israel (1): Seperti Gempa, Tapi Lebih Ngeri

Derita Warga Lebanon yang Dibombardir oleh Israel (1):  Seperti Gempa, Tapi Lebih Ngeri

BANTUAN PANGAN dan obat-obatan tiba di Bandara Internasional Beirut, 6 Oktober 2024. Bantuan itu datang dari UK Aid dan UNICEF.-IBRAHIM AMRO-AFP-

Perang benar-benar meluas. Israel tak hanya mengincar Hamas di Gaza. Mereka juga membidik Hizbullah di Lebanon. Serangan Israel membuat warga Lebanon merasakan nestapa luar biasa.

--

SANGAT mencekam. Bola api membubung ke udara. Asap pekat bercampur dengan langit malam yang sudah masuk musim gugur.

Itulah suasana Beirut pada akhir pekan kemarin, 5-6 Oktober 2024. Media-media setempat melabeli momen itu sebagai akhir pekan paling buruk dalam sejarah modern Lebanon.

Kantor Berita Nasional Lebanon mengatakan bahwa markas Hizbullah di sisi selatan Beirut dibom lebih dari 30 kali. Beberapa serangan mengenai stasiun pengisian bahan bakar dan kawasan pergudangan.

BACA JUGA:25 WNI Dievakuasi dari Lebanon di Tengah Konflik

BACA JUGA:Krisis Lebanon: Mengapa Tentara Tak Diterjunkan dalam Pertarungan dengan Israel dan Hizbullah?

’’Serangan itu seperti gempa. Tapi lebih mengerikan,’’ kata Mahdi Zeiter, seorang penjaga toko berumur 60 tahun.

APTV menayangkan bola api raksasa yang menerangi kaki langit. Api itu  muncul di kawasan permukiman. Asap masih mengepul sampai subuh. Pekatnya seperti beradu dengan langit fajar yang memerah.

Menurut Israel, serangan itu sudah diperhitungkan. Hanya menyasar target yang diduga menjadi penyimpanan senjata dan peralatan perang. Katanya, Israel melakukan langkah mitigasi agar tidak ada warga sipil yang terluka.


WARGA LEBANON berjalan di tengah reruntuhan kawasan Sfeir, sisi selatan Beirut, yang dibombardir Israel, 6 Oktober 2024.-AGENCE FRANCE-PRESSE-

Faktanya, serangan kepada Hizbullah itu sudah menewaskan lebih dari 1.110 warga Lebanon sejak 23 September 2024. Israel mengklaim bahwa di antara korban tewas itu ada lebih dari 400 anggota Hizbullah. Kantor berita AFP juga pernah memberitakan bahwa sebagian korban tewas adalah anak-anak dan anggota tim penyelamat.

Begitu beratnya dampak serangan itu, PM Lebanon Najib Mikati sampai minta pertolongan kepada dunia internasional. Agar mendesak Israel agar mau menyepakati gencatan senjata. 

BACA JUGA:Hassan Nasrallah, Pemimpin Hizbullah Dibunuh Israel di Lebanon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: