World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita

World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita

ILUSTRASI World Mental Health Day: Cuaca Panas dan Kesehatan Mental Kita. Akhir-akhir ini cuaca di Kota Surabaya terasa panas. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Bagaimana dengan mereka yang harus beraktivitas di suhu tinggi, di luar ruangan dan terpapar matahari, atau tidak memiliki ruang cukup untuk sirkulasi udara? Sebagian penduduk Surabaya tinggal di rumah kecil dan gang sempit. ”Ngadem” di taman atau ruang terbuka hijau yang tersedia di banyak sudut kota dapat menjadi pilihan. Namun, ketersediaan air minum tetap perlu diperhatikan.

Jika Anda merasa suasana emosi negatif meningkat dan sensitif, mengurangi interaksi dengan orang lain untuk sementara waktu juga dapat dilakukan. Itu agar tidak terjadi gesekan dengan orang lain karena masalah sepele. 

Mengurangi informasi yang dapat meningkatkan pikiran negatif perlu dilakukan. Pilihlah bacaan, tontonan, atau dengarkan suara yang menenangkan hati dan pikiran. 

Jika Anda merasa tidak lagi mampu mengelola emosi, segera bicara dengan orang terdekat atau mencari bantuan. Jangan malu karena menjaga jiwa tetap sehat adalah kebutuhan setiap orang. Juga, berikan perhatian kepada orang-orang tertentu di sekitar seperti lansia dan anak-anak karena toleransi mereka terhadap suhu lebih rendah daripada kaum muda. Salam sehat jiwa! (*)


*) Endang Retno Surjaningrum adalah pengajar dan psikolog di Fakultas Psikologi, Universitas Airlangga.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: