Tanpa Ismael Bennacer, AC Milan Goyah di Serie A dan Liga Champions

Tanpa Ismael Bennacer, AC Milan Goyah di Serie A dan Liga Champions

Paulo Fonseca saat masih memimpin Losc Lille musim lalu--Twitter Fabrizio Romano @FabrizioRomano

HARIAN DISWAY - Absennya Ismael Bennacer karena cedera membuat AC Milan kesulitan menjaga performa di Serie A dan Liga Champions, sementara taktik baru Paulo Fonseca belum menemukan keseimbangan yang diharapkan.

Tidak adanya gelandang bertahan tradisional, Ismael Bennacer, yang masih menepi karena cedera otot level tiga membuat gelandang asal Aljazair tersebut harus absen sekitar 130 hari.

Pelatih Paulo Fonseca pun mengalami kesulitan mengembangkan formasi dasar 4-2-3-1 yang biasa ia terapkan. Akibatnya, AC Milan hanya mencatatkan 3 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 2 kekalahan dalam 7 pertandingan Serie A.

Di Liga Champions, AC Milan harus menelan dua kekalahan. Mereka dipermalukan oleh Liverpool dengan skor 1-3 dan kalah 1-0 di kandang Bayer Leverkusen.

BACA JUGA:Bek AC Milan Matteo Gabbia Dipanggil TImnas Italia, Luciano Spalletti Memuji Begini...

BACA JUGA:Nego Macet, AC Milan Tak Tertarik Perpanjang Theo Hernandez?

Secara taktik, Paulo Fonseca sebenarnya cukup baik dalam menerapkan struktur permainan 4-2-4. Taktik kamuflase Fonseca selama pramusim sepertinya membawa angin segar bagi AC Milan, dengan penekanan pada penjagaan ruang yang tidak terpengaruh oleh keberadaan bola.

Filosofi sederhana dari pola Fonseca adalah penguasaan bola. Ketika bola sudah dikuasai, alurnya akan bergulir lebih cepat ke depan berkat pergerakan pemain yang selalu mengisi ruang secara bertahap, bahkan di ruang sempit pun pola umpan pendek satu-dua sentuhan tetap terjaga.

Begitu juga saat harus bertahan. Stabilitas penjagaan ruang cepat mengurai tekanan, meskipun lawan menggunakan umpan switching ke ruang kosong. Fonseca selalu mampu menggerakkan pemainnya untuk merespons perubahan arah serangan.

Ada tiga pemain kunci yang memiliki peran krusial saat menyerang dan bertahan: Theo Hernandez di bek sayap kiri, Davide Calabria di bek kanan, dan Ismael Bennacer di lini tengah.

Sejak pertandingan kedua hingga ketujuh di Serie A, Fonseca belum menemukan pengganti sepadan untuk Ismael Bennacer. Ditambah lagi, Calabria juga mengalami cedera, meskipun posisinya bisa diisi oleh pemain lain.

BACA JUGA:Juventus Buru Fikayo Tomori dari AC Milan, Thiago Motta Ingin Jakub Kiwior

BACA JUGA:Fiorentina vs AC Milan: Penalti Rossoneri Seharusnya Milik Pulisic

Youssouf Fofana, yang telah 16 kali menjadi starter di timnas Prancis (10 kali sebagai gelandang tengah dan 6 kali sebagai gelandang bertahan), juga tampil beberapa kali di Serie A. Ia bermain 5 kali sebagai gelandang bertahan dan sekali sebagai gelandang tengah, sementara di Liga Champions ia lebih sering bermain sebagai gelandang bertahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: