PT Alfa Viktori Familia Gigih Dampingi UMKM untuk Upgrade Penjualan

PT Alfa Viktori Familia Gigih Dampingi UMKM untuk Upgrade Penjualan

PT Alfa Viktori Familia Gigih Dampingi UMKM untuk Upgrade Penjualan. Proses packing produk kosmetik di ruang produksi PT Alfa Viktori Familia Surabaya.-Dinar Mahkota Prameswari-HARIAN DISWAY

Kuncinya adalah teknik pemasaran melalui sosial media. Mereka memanfaatkan platform digital untuk melakukan penjualan. Serta memanfaatkan figur-figur terkenal. Seperti artis sosial media atau influencer dan artis nasional.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Pengusaha dan Dosen Universitas Hang Tuah Wishnu Kurniawan: Qi Xin Xie Li


PT Alfa Viktori Familia Gigih Dampingi UMKM untuk Upgrade Penjualan. Sukses dengan usahanya, PT Alfa Viktori Familia tak abai dengan UMKM kosmetik. Mereka melakukan pembinaan untuk meningkatkan daya saing dengan produk kosmetik luar negeri.-Dinar Mahkota Prameswari-HARIAN DISWAY

“Jadi kami memang harus beradaptasi dengan lingkungan saat ini. Apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Cari cara pemasaran paling efektif yang bisa dilakukan. Jadi, kita tidak boleh menutup mata dengan itu,” ungkapnya.

Salah satu target terbesar untuk menunjang penjualan produk Salsa adalah masuk dalam pameran kecantikan terbesar di Indonesia. Sejak mereka melakukan re-branding pada 2017 lalu, baru pada tahun 2022 Salsa bisa masuk ke dalam pameran tersebut.

“Tapi namanya penjualan, pasti akan ada naik dan turunnya. Jangan kira kami yang sudah viral ini sudah pasti penjualannya akan terus naik. Tidak. Kalau sudah naik, pasti akan turun. Begitu juga ketika turun, di satu titik penjualan akan naik. Pasti ada titik jenuh,” bebernya.

BACA JUGA:Lantik DPK Apindo Kota Cirebon, Enggartiasto: Pengusaha Jangan Ragu Berinvestasi

Karena itu, Salsa harus terus beradaptasi. Setiap tahun, selalu ada produk baru. “Dalam satu tahun, pasti ada 10-20 produk baru yang kami jual. Karena konsumen tidak selalu menerima produk yang kami jual itu,” tegasnya.

Dulu, PT Alfa Viktori Familia awalnya hanya memiliki stock keeping unit (SKU) berjumlah puluhan. Sekarang sudah ratusan. Itu karena perusahaan itu ingin terus beradaptasi dan memberikan sesuatu yang baru kepada konsumen. Agar konsumen setia Salsa tidak pergi.

Hal itu juga yang ia selalu tekankan pada brand-brand lokal yang dibina oleh perusahaan yang dipimpinnya itu. “Sehingga semua brand lokal itu bisa bersaing di pasar nasional. Serta bisa menggeser brand dari luar negeri,” tegasnya. (Michael Fredy Yacob)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway