Pemerintah Cetak 3 Juta Hektar Sawah Baru, Fokus di Merauke dan Kalteng

Pemerintah Cetak 3 Juta Hektar Sawah Baru, Fokus di Merauke dan Kalteng

Cetak sawah disertai penguatan irigasi lahan pertanian-instagram @kementerianpertanian-

HARIAN DISWAY - Pemerintah terus mendorong upaya swasembada pangan melalui program cetak sawah skala besar sebagai bagian dari strategi pangan berkelanjutan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan langkah penting untuk mempercepat swasembada dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Menteri Amran menegaskan bahwa pemerintah saat ini tengah membangun berbagai infrastruktur pertanian, termasuk irigasi dan akses jalan menuju area persawahan.

"Langkah ini bertujuan untuk memastikan kebutuhan pangan generasi mendatang dapat terpenuhi, terutama dengan terus bertambahnya jumlah penduduk," jelasnya.

Menurutnya, laju pertumbuhan penduduk yang mencapai 3,5 juta jiwa per tahun menuntut persiapan pangan yang lebih matang.

"Selama 10 tahun, kita akan mengalami pertambahan sekitar 35 juta jiwa. Oleh karena itu, kita harus mencetak sawah baru untuk menyediakan lahan pertanian yang mampu memenuhi kebutuhan pangan," ungkapnya.

Pemerintah telah menetapkan beberapa wilayah prioritas dalam program cetak sawah ini, termasuk Merauke (Papua Selatan) dan Kalimantan Tengah, masing-masing dengan target 1 juta hektar, Sumatera Selatan dengan 250 ribu hektar, serta Kalimantan Selatan dengan 500 ribu hektar. Sisanya akan disebar di beberapa provinsi lainnya.

Ombudsman RI Dukung Proyek Cetak Sawah

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, turut memberikan dukungan terhadap langkah pemerintah dalam meningkatkan produksi padi nasional melalui program cetak sawah. Ia menyatakan bahwa program ini bisa berhasil jika didukung dengan persiapan infrastruktur yang matang, khususnya irigasi.

"Produksi padi pasti akan meningkat jika cetak sawah ini berjalan dengan baik," ujar Yeka. Namun, ia menegaskan pentingnya pengelolaan sawah yang dilakukan oleh orang-orang kompeten di bidang pertanian.

"Yang paling penting adalah siapa yang akan mengelola sawah tersebut, dan kepada siapa sawah itu akan diberikan. Jika ini sudah diatur dengan baik, saya yakin produksi kita akan meningkat," lanjutnya.

Terkait dengan model irigasi, Yeka menyarankan agar pemerintah tidak menggunakan irigasi pipa karena rawan pencurian. "Irigasi yang tepat adalah saluran air terbuka yang jelas. Jadi, jangan hanya fokus mencetak sawah, tetapi pastikan juga infrastruktur irigasinya siap," tambahnya.

Mempersiapkan Masa Depan Pangan Indonesia

Proyek cetak sawah skala besar ini dinilai sebagai solusi masa depan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan infrastruktur yang memadai, lahan yang subur, serta pengelolaan yang tepat, program ini diharapkan bisa menjadi pondasi kuat bagi swasembada pangan Indonesia.

Langkah pemerintah ini juga sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi lumbung pangan dunia, yang memerlukan kesiapan tidak hanya di bidang produksi, tetapi juga distribusi dan pengelolaan lahan secara berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: