23 Kepala Negara dan Utusan Khusus Negara Hadir dalam Pelantikan Presiden, Dari Mana Saja?

23 Kepala Negara dan Utusan Khusus Negara Hadir dalam Pelantikan Presiden, Dari Mana Saja?

Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi menjelaskan tentang tamu-tamu dari berbagai negara yang akan datang dalam pelantikan presiden. --

"Kami mohon kami nanti ditunjuk oleh kementerian luar negeri karena menteri terkait toh masih bertugas. Nanti di tanggal 20 Oktober setelah tamu negara itu kembali akan dilepas oleh pejabat setingkat eselon 1 di kemenlu,” jelas Heru.

BACA JUGA: Prabowo Berulangtahun, Khofifah dan Para Buruh di Sidoarjo Kirim Kado Al-Fatihah

Daftar tamu 23 kepala negara atau wakil kepala negara yang datang itu di antaranya dari Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Papua Nugini, Serbia, Singapura, Kepulauan Solomon, dan Timor-Leste.

Ada juga kepala negara dari Vanuatu, Tiongkok, Laos, Vietnam, Rusia, Qatar, Australia, Selandia Baru, Thailand, Jerman, Mesir, Turki, dan Arab Saudi. Ada juga mantan presiden Persatuan Emirat Arab.

Selanjutnya ada perwakilan khusus utusan negara dari Britania Raya, Amerika Serikat, India, Yordania, Jepang, Italia, Kanada, Prancis, Muslim Council of Elders, Brazil, dan Fiji. Terkait hal itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ikut menambahkan.

BACA JUGA: Daftar 6 Srikandi di Kabinet Prabowo-Gibran

Terkait tamu kepala negara yang akan hadir di pelantikan Prabowo, Retno mengonfirmasi tamu yang hadir akan banyak. Mulai dari negara-negara ASEAN, Tiongkok, hingga Australia. "Oh banyak, tadi pagi baru diberi tahu oleh tim," katanya.

"Siapa saja yang confirm sudah cukup banyak sih. Karena beliau cukup banyak bertandang ke negara-negara ASEAN, kan. Ke Tiongkok, ke Australia. Ada beberapa akan banyak yang akan hadir," kata Retno. 

Retno mengungkapkan pelantikan yang dihadiri dengan tamu internasional tersebut akan menjadi awal hubungan baik dengan negara-negara lain. Apalagi kedekatan dengan negara-negara lain harus dijaga dan dikelola dengan baik.

BACA JUGA: NasDem Tak Gabung Kabinet, Prabowo dan Surya Paloh Berpelukan

"Itu adalah awal. Semua itu akan tergantung bagaimana kita mengelola hubungan itu karena hubungan memang harus dikelola dengan baik. Kalau ada hubungan dengan baik itu bukan jatuh dari langit itu adalah upaya mengelola," ujar Retno. (*)

*) Mahasiswa Magang Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Satu Tulungagung di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: