Buron Predator Seks Anak

Buron Predator Seks Anak

ILUSTRASI buron predator seks anak. Yandi Supriyadi ditetapkan sebagai buron oleh polisi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Dari uraian The New York Times itu, belum jelas, mengapa pria jadi predator seks anak-anak.

Xanthe Mallett, kriminolog forensik dari The University of Newcastle, Australia, menulis hal itu di The Conversation yang dipublikasikan 26 Mei 2016, berjudul Psychology of a paedophile: why are some people attracted to children?.

Mallett, perempuan terkenal di Australia. Dia menulis setelah bekerja sama dengan kepolisian di Australia dan Inggris untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak. Orang-orang selalu bertanya kepada saya, bagaimana membedakan seorang pedofil dari orang lain?

Dijawab, pedofil, merujuk Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM V) adalah individu yang secara khusus tertarik secara seksual kepada anak-anak praremaja, berusia 13 tahun ke bawah.

Ada klasifikasi yang berbeda untuk ketertarikan lain kepada anak-anak, tergantung pada tahap perkembangan orang dewasa yang menarik secara seksual. 

Mereka yang menganggap anak-anak yang sedang dalam masa pubertas menarik secara seksual dikenal sebagai ”hebephiles”. Sebaliknya, ”ephebophiles” adalah individu yang tertarik secara seksual kepada anak-anak yang telah mencapai pubertas.

Tidak semua pedofil adalah pelaku kejahatan seksual terhadap anak. Sebaliknya, tidak semua pelaku kejahatan seksual terhadap anak adalah pedofil. 

Beberapa orang yang melakukan kekerasan seksual terhadap anak sama sekali tidak tertarik pada anak-anak . Kekerasan tersebut merupakan masalah kesempatan pelaku. Dalam perspektif pelaku, anak merupakan pengganti seksual bagi orang dewasa yang tidak tersedia.

Dengan kata lain, kejahatan tersebut merupakan kebutuhan pelaku untuk mendominasi dan mengendalikan manusia lain, korban.

Bagaimana orang mengakses anak-anak? Jawabnya, sekitar 90 persen anak-anak mengalami pelecehan seksual oleh seseorang yang mereka kenal, dibandingkan 90 persen anak-anak yang mengalami pelecehan seksual.

Itu menjadi warning keras buat orang tua yang punya anak agar waspada. Umumnya orang tak menuga hal ini.

Pelaku yang 'orang jauh' atau bukan kerabat, memburu anak-anak dengan cara berbeda antara di negara miskin dengan negara kaya. Di negara miskin, melalui pemerkosaan. Di negara kaya, membeli. 

Digambarkan, ada seorang pria Melbourne, Australia, pergi ke Los Angeles untuk membeli seorang anak laki-laki berusia enam tahun untuk seks. Itu menghebohkan warga Melbourne paa 2016.

Interpol mencatat adanya peningkatan jumlah orang yang bepergian ke luar negeri untuk melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak, dikenal sebagai “wisata seks anak”.

Banyak predator seks anak percaya bahwa mereka tidak akan tertangkap jika mereka bepergian ke negara-negara berkembang untuk melakukan kekerasan terhadap anak-anak atau bahwa hukum Australia tidak berlaku di luar negeri. Itu salah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: