Miris, Beginilah Jadinya saat Pria Posesif Marah

Miris, Beginilah Jadinya saat Pria Posesif Marah

ILUSTRASI Beginilah jadinya saat pria posesif marah. M. Adhi Nugroho menikam pacarnya, Robiatul Adawiyah, karena cemburu buta. Adhi termasuk pria posesif.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Warga lapor polisi yang segera tiba di TKP, melakukan olah TKP. Saat itu pun polisi menyatakan, korban sudah meninggal dengan 15 tikaman benda tajam. Yang mematikan tikaman ke dada, mematahkan tulang, menembus paru. Juga, ada tikaman ke pinggang menembus ginjal. Korban dikirim ke RS Polri untuk autopsi.

Dari hasil penyelidikan polisi di TKP, polisi sudah menyimpulkan calon tersangka. Nomor polisi motor tersebut langsung terlacak. Apalagi, polisi mendatangi tempat kerja Adhi esoknya dan ternyata Adhi tidak masuk kerja. Perburuan dilakukan.

Jumat, Sabtu, Minggu, Senin. Perburuan polisi nihil. Tapi, tempat-tempat yang mungkin dijadikan persembunyian pelaku terus dipantau. 

Adhi ditangkap di rumah kakak kandungnya di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa, 22 Oktober 2024, sekitar pukul 04.00 WIB. Waktu itu ia baru datang ke rumah tersebut. Ia ditangkap tanpa perlawanan. Ia kepada polisi langsung mengaku puas sudah membunuh pacarnya. Sebab, ia merasa dikhianati.

Tersangka digelandang ke kantor polisi, ditetapkan tersangka, ditahan. Setelah itu, siangnya ia ditampilkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang. Ia dikenai Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman hukuman mati.

Begitulah akhir hubungan asmara pria posesif dengan gadis cantik yang sebenarnya sudah berusaha menghindari pria itu.

Kriminolog Inggris Jane Monckton Smith, dosen kriminologi University of Gloucestershire, kepada BBC edisi 28 Agustus 2019, berjudul Domestic abuse: Killers ’follow eight-stage pattern’, study says, menyatakan bahwa sangat banyak pria posesif. 

Ciri paling menonjol pria posesif adalah ia merasa memiliki hidup orang lain yang berada di dekatnya, apakah orang itu istri atau pacar. Maka, ia membabi buta, mengatur semua gerakan orang dekatnya. 

Tentu, dalam hidup suami istri ada batasan hukum dan moral, berdasar agama dan etika umum, tentang apa yang boleh dan tidak bagi seorang istri. Tapi, suami posesif membuat aturan yang melebihi aturan agama. 

Smith mengatakan, perilaku mengontrol dari pria (ada juga perempuan) posesif, bisa menjadi indikator utama potensi seseorang untuk membunuh pasangannya. Ada delapan indikator orang posesif. Indikator paling kuat adalah mengontrol pasangan secara berlebihan.

Jika dikaitkan dengan kasus pembunuhan Robiatul, kelihatan bahwa ia tidak setuju dikontrol secara berlebihan. Terbukti, di kronologi itu dia dua kali diboncengkan pria. Belum tentu dia pacaran dengan pria yang memboncengkannyi. Sudah dikonfirmasi pelaku terhadap pria yang memboncengkan.

Di kasus itu, kelihatan bahwa Robiatul sulit keluar dari hubungan asmara tersebut. Atau, dia tidak dengan tegas memutus hubungan. Atau, dia tahu jika dia memutus hubungan malah berbahaya. Akhirnya dia terjerat dalam hubungan tidak sehat. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: