Pendidikan Vokasi dalam Bingkai Semangat Sumpah Pemuda

Pendidikan Vokasi dalam Bingkai Semangat Sumpah Pemuda

Logo Sumpah Pemuda--Istimewa

BACA JUGA:Rayakan Sumpah Pemuda, Artotel TS Suites Surabaya Gelar Fusion Ethnicity is Unity

Berkaitan dengan hal itu, peristiwa Sumpah Pemuda kali ini dapat diceritakan sebagai sarana untuk membangun negara yang berdikari. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk meneruskan perjuangan dan semangat para pemuda tahun 1928 adalah melalui pendidikan. 

Menurut Santoso, dkk (2023), pendidikan telah melahirkan kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar. Para pemuda yang terdidik merupakan penggerak dari perjuangan bangsa. 

Salah satu cara untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing global adalah melalui pendidikan vokasi.

BACA JUGA:5 Organisasi Pemuda yang Menjadi Bibit Lahirnya Hari Sumpah Pemuda

BACA JUGA:Sejarah Hari Sumpah Pemuda: Melodi Indonesia Raya Menggema pada Kongres Pemuda II

MEMUPUK SEMANGAT NASIONALISME MELALUI KEUNGGULAN KOMPETENSI

Semangat Sumpah pemuda mengajarkan bangsa Indonesia tentang persatuan dalam keberagaman. 

Pendidikan vokasi dengan segala macam keterampilan dan kompetensi yang ditawarkan diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul sehingga bisa berkontribusi bagi kemajuan bangsa. 

Sumber daya manusia yang berkualitas diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi, membangun inovasi, dan bersaing di pasar internasional sebagai wujud dari rasa cinta tanah air.

Dalam bingkai semangat Sumpah Pemuda, pendidikan vokasi dapat menunjukkan keahlian yang spesifik dan relevan dengan kebutuhan zaman. Tentu tidak harus dengan cara yang sama dengan pemuda tahun 1928, tetapi semangat juang dan keberanian dalam menelurkan inovasi harus bisa melebihi atau paling tidak sama. 

BACA JUGA:Sejarah Sumpah Pemuda: Para Pemuda Bicara Toleransi, Bahasa, dan Hak-Hak Perempuan pada Kongres Pemuda I

BACA JUGA:Sumpah Pemuda, 38 Perguruan Silat Berbaju Adat

Kompeten dalam bidang yang spesifik, secara tidak langsung, dapat memperkuat ”nilai tawar” Indonesia di mata dunia yang makin kompetitif. 

Penelitian oleh Movitaria dkk (2022) menyoroti pentingnya pendekatan pendidikan vokasional yang terintegrasi dengan kebutuhan industri. Mereka menemukan bahwa kurikulum yang dirancang dengan memperhitungkan tuntutan pasar kerja cenderung menghasilkan lulusan yang lebih siap untuk memasuki dunia kerja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: