Cagub Luluk: Birokrasi Harus Bersih, Pemimpin Tidak Boleh Hanya Janji Kosong

Cagub Luluk: Birokrasi Harus Bersih, Pemimpin Tidak Boleh Hanya Janji Kosong

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim di panggung debat kedua Pilgub, Minggu malam, 3 November 2024.-Sahirol Layeli-Harian Disway-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Panggung debat kedua Pilgub Jawa Timur berjalan memanas. Bahkan sejak segmen pertama, Cagub Luluk Nur Hamidah tak segan melontarkan kritik kepada pemerintahan sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur sukses menggelar debat kedua Pilgub di Grand City Convention Hall Surabaya, Minggu malam, 3 November 2024.

Debat kali ini mengusung tema "Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif dan Inovatif serta Pelayanan Publik yang Inklusif untuk Keadilan Masyarakat Jawa Timur".

"Tata kelola atau birokrasi itu harus dilihat bahwa ada konsistensi antara ucap juga perbuatan, antara kerja kemudian dengan kenyataan, itu penting," ujarnyi ditemui seusai debat.

BACA JUGA:Debat Pilgub Jatim Memanas, Luluk Soroti Isu Kemiskinan hingga Kekurangan Jamban

Menurut Luluk, birokrasi pemerintahan di suatu daerah ditentukan figur pemimpinnya. Dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur.

Oleh karena itu, jika Jawa Timur ingin menjadi provinsi dengan tata kelola atau birokrasi yang bersih, maka perlu pemimpin yang juga bersih dan jujur.

"Kalau kita gak mau nepotisme, kita juga harus punya komitmen benar-benar untuk tidak memberikan ruang untuk itu," ujar Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 itu.

Luluk kemudian menyoroti tingginya angka pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Timur. Bahkan, penyumbang terbesar angka pengangguran berasal dari lulusan ini.

Berdasarkan laporan BPS, TPT Jawa Timur 2024 mencapai 3,74 persen. Dari angka tersebut, lulusan SMK menjadi penyumbang TPT tertinggi di Jatim sebesar 6,42 persen.

"Ini kemudian kita sayangkan. Mereka ini menjadi korban karena ada tata kelola yang tidak efektif dan tidak responsif. Tentu saja karena perencanaan yang tidak tepat," ucap kader PKB itu.

BACA JUGA:Kasus Korupsi Masih Tinggi di Jatim, Luluk: Kita Pastikan Tak Ada Lagi Kantor Pemprov yang Digeledah KPK

Dalam kesempatan yang sama, Luluk mengajak masyarakat Jawa Timur untuk tidak menyia-nyiakan momentum Pilgub Jatim yang akan digelar 27 November 2024 mendatang.

Momentum untuk membawa perubahan bagi Jawa Timur lebih baik. Mulai dari tata kelola, birokrasi, kepemimpinan yang benar-benar 100 persen untuk melayani rakyat Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: