Menjadi Ayah di Era Modern: Tantangan, Harapan, dan Kebahagiaan dalam Fatherhood

Menjadi Ayah di Era Modern: Tantangan, Harapan, dan Kebahagiaan dalam Fatherhood

Menjadi ayah di era sekarang menjadi problem tersendiri bagi laki-laki yang menikah--shutershock

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Peran ayah dalam keluarga telah berkembang pesat.

Era modern menuntut sosok ayah untuk tidak sekadar menjadi pencari nafkah. Tetapi juga hadir secara emosional, fisik, dan mental dalam kehidupan anak-anak.

Fatherhood kini dianggap sebagai pengalaman yang holistik. Seorang ayah tidak hanya bertanggung jawab untuk kebutuhan materi. Tetapi juga dituntut untuk ikut serta dalam pendidikan dan perkembangan emosi anak.

BACA JUGA:Tak Selalu Mahal, Ini 7 Tips Penerapan Metode Parenting Montessori Hemat Biaya

Namun, di balik segala tantangan dan harapan tersebut, ada berbagai kebahagiaan unik yang hanya bisa dirasakan melalui perjalanan menjadi seorang ayah.

Transformasi Peran Ayah

Pada generasi sebelumnya, ayah lebih sering digambarkan sebagai sosok yang disiplin dan tangguh. Sementara ibu dianggap sebagai pengasuh utama.

Namun, seiring dengan perubahan sosial dan ekonomi, para ayah semakin berperan dalam aktivitas pengasuhan anak.

BACA JUGA:Hindari Helicopter Parenting pada Si Kecil karena Ini Nih Dampaknya

Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pola asuh memberikan dampak positif pada perkembangan anak. Mulai dari aspek akademis hingga kesehatan mental.

Di era modern ini, banyak ayah yang bangga untuk menjalankan tanggung jawab domestik seperti mengganti popok, menyiapkan sarapan, hingga mendampingi anak belajar.

Bahkan, menurut data survei, lebih dari 70 persen ayah modern merasa bahwa pengasuhan adalah hal penting yang ingin mereka prioritaskan.

BACA JUGA:Gentle Parenting, Pola Asuh yang Melibatkan Perasaan Anak, Apa Manfaatnya Ya?


Kedekatan emosional pada hubungan ayah dan anak--Freepik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: