Pengusaha Ivan Sugianto Sebar Video Permintaan Maaf, Nyatakan Siap Menyerahkan Diri ke Polisi

Pengusaha Ivan Sugianto Sebar Video Permintaan Maaf, Nyatakan Siap Menyerahkan Diri ke Polisi

Ivan Sugianto, usai tindakan arogansinya viral di media sosial setelah menyuruh seorang siswa sujud dan menggonggong, membuat video permintaan maaf.-Tangkapan layar/Twitter/X-

HARIAN DISWAY - Pengusaha asal Surabaya, Ivan Sugianto, mengaku bertanggung jawab atas tindakan arogan yang dilakukan terhadap seorang siswa SMA Gloria 2 Surabaya.

Sebelumnya, nama Ivan Sugianto menjadi terkenal setelah video yang menunjukkan ia membentak dan menyuruh seorang siswa SMA Gloria 2 Surabaya bersujud dan menggonggong viral di media sosial. 

Aksi itu pun mengundang kecaman masyarakat luas. Ivan pun menjadi sasaran kritikan warganet. Dalam sebuah video yang beredar luas, Ivan menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang terlibat, termasuk korban dan keluarganya.

Melalui video berdurasi 2:12 menit, Ivan menjelaskan bahwa permintaannya kepada seorang siswa bernama Ethan untuk sujud dan menggonggong merupakan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan.

BACA JUGA:Ivan Sugianto, Pengusaha yang Suruh Siswa SMA Bersujud dan Menggonggong Ditangkap, Langsung Ditetapkan Tersangka

BACA JUGA:Tutut Soeharto Minta Maaf Bila Sang Ayah Ada Salah Selama Jadi Presiden

Ia mengakui bahwa sikap tersebut adalah bentuk arogansi. "Permintaan maaf ini saya sampaikan kepada SMA Gloria 2 Surabaya, terutama kepada Ethan dan kedua orang tuanya," ujar Ivan, yang dikutip dari disway.id pada Kamis, 14 November 2024.

Ivan juga mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya yang telah menimbulkan kegaduhan.

Ia menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas tindakan yang telah mencoreng nama baiknya.

BACA JUGA:Jadi Korban KDRT, Cut Intan Nabila Minta Maaf Sudah Bikin Heboh se-Indonesia

"Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan arogansi yang telah saya perbuat," tambahnya.

Setelah video kejadian tersebut viral di media sosial, Ivan memilih untuk tidak bereaksi dan memilih untuk introspeksi diri atas sikap kerasnya terhadap anak di bawah umur.

"Selama ini saya memilih diam, saya lebih memilih untuk introspeksi diri atas perbuatan yang terjadi," ungkap Ivan.

BACA JUGA:Dekan FISIP Unair Beri Klarifikasi, Bekukan 3 Orang Pengurus BEM, Bukan Seluruh Organisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: