Cuaca Ekstrem Ancam 29 Wilayah Jawa Timur, BPBD Distribusikan Alat Kebencanaan ke Sejumlah Daerah

Cuaca Ekstrem Ancam 29 Wilayah Jawa Timur, BPBD Distribusikan Alat Kebencanaan ke Sejumlah Daerah

Mendung bergelayut di langit areal Tugu Bambu Runcing. Musim hujan sudah mulai tiba beberapa hari belakangan di Kota Surabaya. -Boy Slamet/Harian Disway -

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Jawa Timur bersiap menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda 29 wilayah selama periode 16-22 November 2024.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda menyebutkan, fenomena atmosfer gelombang ekuatorial Rossby menjadi pemicu utama yang mendorong pertumbuhan awan hujan di daerah-daerah terdampak.

Cuaca ekstrem itu juga berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Sebagai langkah mitigasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur telah mendistribusikan berbagai peralatan kebencanaan ke sejumlah kabupaten/kota.

Peralatan tersebut meliputi tenda pengungsi, perahu karet, pelampung, hingga logistik makanan siap saji.

Tentu, langkah tersebut untuk mempercepat respons penanganan bencana dan mendekatkan bantuan ke lokasi terdampak.

Selain itu, BPBD Jatim juga menggandeng berbagai pihak seperti TNI, Polri, dan relawan untuk mendukung kesiapan menghadapi bencana.

BACA JUGA:Cuaca Ekstrem Jatim hingga 22 November: Potensi Puting Beliung di Madiun dan Longsor Kota Batu

BACA JUGA:Tokoh Madura Kota Malang Dukung Risma-Gus Hans di Pilkada Jatim 2024

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto mengimbau masyarakat untuk memahami langkah-langkah mitigasi bencana.

"Kewaspadaan dan kesiapan menjadi kunci menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di tengah cuaca ekstrem ini," ujarnya.

Pengiriman peralatan kebencanaan dan sejumlah bantuan lain dilakukan guna mendekatkan jarak tempuh.

Kemudian, mempercepat penanganan bencana yang dimungkinkan terjadi di daerah. 

"Kalau semuanya menunggu dari Surabaya, kan, terlalu lama," kata Gatot, Minggu, 17 November 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: