Langkah Preventif dan Tip Aman dari BNPB Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Langkah Preventif dan Tip Aman dari BNPB Hadapi Bencana Hidrometeorologi

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi musim hujan yang terjadi di Indonesia. Menurut BMKG, musim hujan akan merata ke seluruh Indonesia dimulai pada bulan November 2024 hingga Februari 2025. --iStockphoto

HARIAN DISWAY - Memasuki musim hujan, Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah preventif guna mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Untuk itu, BNPB menghimbau kepada seluruh masyarakat supaya tetap waspada.

Juga siaga menghadapi potensi bencana. Selain mendatangkan berkah, musim hujan juga menyebabkan terjadinya bencana alam di antaranya banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor hingga gelombang pasang.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi musim hujan yang terjadi di Indonesia. Menurut BMKG, musim hujan akan merata ke seluruh Indonesia dimulai pada bulan November 2024 hingga Februari 2025.

BACA JUGA: Siap-Siap! Surabaya Rentan Banjir di Musim Hujan, Begini Antisipasi Pemkot

BACA JUGA: BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan Indonesia Terjadi November-Desember 2024

Langkah Preventif BNPB 


Selain mendatangkan berkah, musim hujan juga menyebabkan terjadinya bencana alam di antaranya banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor hingga gelombang pasang. --iStockphoto

Di Surabaya, prakirawan BMKG Juanda Oky Sukma Hakim mengatakan, Kota Surabaya sudah memasuki awal musim hujan pada dasarian I November, pada 1-10 November 2024 lalu. Untuk itu perlu waspada menghadapi potensi bencana yang terjadi.

BNPB terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko dan dampaknya. Langkah-langkah preventif ini dilakukan dengan melibatkan pemerintah daerah dan fokus pada kesiapan infrastruktur serta keselamatan masyarakat di antaranya: 

  1. Bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membersihkan drainase dan sumur resapan.
  2. Mengecek serta memastikan waduk dan embung dapat beroperasi secara maksimal untuk menampung air hujan sehingga dapat mencegah terjadinya banjir.
  3. Menebang pohon yang sudah rapuh supaya tidak membahayakan saat terjadi angin kencang
  4. Menyiagakan tim untuk bergerak cepat guna melakukan evakuasi saat terjadi bencana.

Imbauan kepada Masyarakat

BACA JUGA:Bencana Hidrometeorologi di Jatim Capai 308 Kejadian Imbas Cuaca Ekstrem

BNPB mengimbau masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mengantisipasi potensi terjadinya bencana. Langkah-langkah berikut ini mungkin cukup sederhana namun dapat membantu meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan diri serta keluarga saat situasi darurat terjadi. 

  1. Memeriksa dan mengecek salurang pembuangan air, serta memastikannya tidak tersumbat.
  2. Memperkuat Pondasi atau struktur tempat tinggal
  3. Menyiapkan tas siaga. Isi tas tersebut dengan dokumen atau barang-barang yang penting. Sehingga saat terjadi bencana dokumen atau barang penting tersebut dapat terselamatkan.
  4. Memantau informasi kebencanaan dan cuaca melalui media sosial BNPB dan BMKG.

Kasus Bencana Hidrometeorologi 2024

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem Ancam 29 Wilayah Jawa Timur, BPBD Distribusikan Alat Kebencanaan ke Sejumlah Daerah

Bencana dengan frekuensi tertinggi di tahun 2024 ini adalah banjir. BNPB mencatat per 1 Januari hingga 9 November 2024 sudah ada 851 bencana banjir yang terjadi. Sedangkan yang paling rendah adalah gelombang pasang, yakni sebelas kejadian. 

Selain itu, BNPB juga mencatat bencana hidrometeorologi lainnya. Bencana hidrometeorologi tersebut di antaranya cuaca ekstrem dengan 345 kejadian dan tanah longsor sebanyak 96 kejadian. 

“BNPB meminta kepada masyarakat untuk selalu update informasi kondisi cuaca di wilayah tempat tinggalnya agar siaga dalam menghadapi bencana,” ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: