Hasto Puji Risma di Debat Terakhir Pilgub Jatim 2024: Pemimpin yang Andalkan Hati Rakyat

Hasto Puji Risma di Debat Terakhir Pilgub Jatim 2024: Pemimpin yang Andalkan Hati Rakyat

Sekjen DPP PDI Perjuangan hadir dalam debat terakhir Pilgub Jatim 2024 di di Convention Hall Grand City Surabaya, Senin malam, 18 November 2024.-Michael Freddy Yacob/Harian Disway-

HARIAN DISWAY - Debat terakhir Pilgub Jatim 2024 menjadi panggung akhir bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur menunjukkan visi-misinya.

Di antara tamu penting yang hadir di Convention Hall Grand City Surabaya, Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mencuri perhatian.

Ia datang didampingi calon wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Hasto pun menyampaikan dukungan penuh kepada paslon nomor urut 3 di Pilgub Jatim 2024 Tri Rismaharini dan KH Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans).

BACA JUGA:Tokoh Madura Kota Malang Dukung Risma-Gus Hans di Pilkada Jatim 2024

“Kami mendapatkan respons yang positif dari masyarakat. Terjadi arus balik dukungan yang sangat kuat kepada Risma-Gus Hans,” ujar Hasto saat ditemui di depan Convention Hall Grand City Mall, Surabaya, Senin, 18 November 2024.

Ia memuji Risma sebagai pemimpin yang merakyat, penuh kasih, dan mengandalkan hati rakyat.

Menurut Hasto, arus balik dukungan itu datang karena Risma dinilai sosok pemimpin yang mewujudkan kasih ibu sepanjang masa.

BACA JUGA:Siap Latih Nelayan Jawa Timur Olah Ikan Pascapanen, Risma: Nggak Usah Nunggu Saya Jadi Gubernur!

Risma adalah sosok pemimpin yang menjadikan Surabaya sebagai icon kemajuan Jatim. “Itulah faktor arus balik dukungan yang sangat kuat itu,” ucapnya.

Ia pun berterima kasih kepada masyarakat, tokoh-tokoh agama, relawan yang bekerja keras untuk Risma-Gus Hans.

Hasto menilai, dalam debat pertama dan kedua, pasangan yang diusung partai berlogo kepala banteng itu menunjukkan keunggulan yang sangat signifikan.

BACA JUGA:Risma Sapa Ribuan Buruh Pabrik Rokok Grendel di Malang, Janjikan Program Pendidikan dan Kesehatan Gratis

Itulah yang juga menjadi faktor yang memperkuat arus balik dukungan itu. Serta menyatukan kekuatan nonpartai.

“Justru ketika Bu Risma dikeroyok, dikepung, Bu Risma hanya bisa berpasrah kepada masyarakat Jatim. Berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa,” bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: