Pasangan di New York Ubah Townhouse Jadi Rumah Impian

Pasangan di New York Ubah Townhouse Jadi Rumah Impian

Fasad batu cokelat yang telah dilucuti oleh pemilik sebelumnya, telah dipasang kembali oleh pemilik baru.-Nick Glimenakis-The New York Times

Ketika pandemi, banyak warga New York memilih untuk meninggalkan kota. Namun, pasangan Hallie Morrison dan Seth Frader-Thompson justru membeli sebuah townhouse di Brooklyn. Mereka merenovasinya dan berhasil mengubah rumah tersebut menjadi tempat impian.

Pada awal pandemi, banyak orang menghindari transaksi properti dengan alasan ketidakpastian ekonomi. Namun, Frader-Thompson, yang juga CEO dari perusahaan solusi smart-grid EnergyHub, dan istrinya, Hallie Morrison, melihat peluang di tengah kesulitan tersebut. 

“Seorang rekan kerja mengatakan, ‘Apa kamu gila? Tidak ada yang membeli properti sekarang,’” kata Frader-Thompson.

BACA JUGA:5 Alasan Gen Z Lebih Memilih Rumah Minimalis, Bukan Hanya Karena Anggaran

Pada saat itu, keduanya tinggal di sebuah apartemen dua kamar tidur di Clinton Hill, Brooklyn, bersama anak mereka, Sam, yang kini berusia 14 tahun. Mereka sudah lama mencari tempat tinggal yang lebih luas, namun terkendala dengan harga yang tinggi dan persaingan ketat di pasar properti. 

Ketika itu mereka melihat sebuah townhouse yang cocok di kawasan Fort Greene. Ingin dibeli, tapi properti tersebut sudah dalam kontrak dengan pembeli lain. Namun, tak lama setelah itu, transaksi tersebut batal dan penjual menawarkan rumah itu kembali kepada mereka.

Mereka segera mengambil kesempatan itu dan membeli rumah tersebut pada Mei 2020 dengan harga 2,1 juta dolar. Meskipun demikian, rumah tersebut tidak bisa langsung dihuni karena kondisinya yang membutuhkan perbaikan besar. 


Artistik. Kedua pasangan itu merancang kamar tidur untuk putra mereka, Sam. Kamar itu berada di lantai paling atas.-Nick Glimenakis-The New York Times

BACA JUGA:5 Model Jendela Ruang Tamu yang Meningkatkan Estetika Rumah

Interior rumah yang sebelumnya dibagi menjadi empat unit apartemen tersebut telah kehilangan banyak detail aslinya, seperti plester dan ukiran kayu yang ada pada dinding. Bahkan, fasad rumah yang dulunya serupa dengan rumah-rumah di sekitarnya juga telah diganti.

Untuk melakukan renovasi besar-besaran, pasangan itu menyewa arsitek Jane Kim, yang saat itu juga menghadapi tantangan karena proyek-proyek lainnya terhenti akibat pandemi. 

“Proyek ini menyelamatkan kantor saya, karena semua proyek lain dihentikan,” ujar Kim. “Kami bekerja dengan mengenakan masker dan mulai renovasi,” tambahnya.

BACA JUGA:5 Model Jendela Kamar yang Bikin Cantik Tampilan dan Menambah Kenyamanan

Kim bekerja sama dengan pasangan itu untuk merancang rumah keluarga seluas 2.160 kaki persegi di tiga lantai atas townhouse tersebut. Sementara lantai dasar akan dijadikan apartemen sewa seluas 720 kaki persegi. 

Salah satu tantangan besar adalah bagaimana memulihkan tampilan eksterior rumah yang terletak di kawasan bersejarah. Kim dan timnya melakukan pengukuran akurat berdasarkan rumah di sebelahnya untuk merekonstruksi elemen-elemen klasik seperti pedimen di atas jendela dan detail ornamen yang pernah ada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the new york times