Ilusi Keberlimpahan Air

Ilusi Keberlimpahan Air

Ketua Umum PERPAMSI Arief Wisnu Cahyono, Direktur Utama PDAM Surya Sembada – Kota Surabaya.-PDAM Surya Sembada-

Kompleksitas ekologi air memerlukan pendekatan multifaset untuk konservasi. Proses penyediaan air tidaklah sederhana. Praktik pengelolaan air dalam sejarah Nusantara layak untuk ditinjau kembali.

Menghidupkan kembali praktik tersebut melalui rekontekstualisasi bisa menjadi sumbangan Indonesia untuk dunia.

Kearifan lokal dalam pengelolaan air di Nusantara telah melibatkan pemangku kepentingan, mulai dari inisiatif komunal hingga intervensi regulasi oleh otoritas kerajaan.

BACA JUGA:Mengurai Krisis Air PDAM di Sidoarjo Utara, Penyusutan Kali Pelayaran Terparah Selama 25 Tahun Terakhir

BACA JUGA:Jembatan Ambruk di Candi, PDAM Sidoarjo Punya Cara Unik Aliri Warga yang Terisolir

Lebih dalam, kearifan lokal tersebut bukan hanya tentang metode pengelolaan, tetapi juga tentang membangun komunitas yang peduli dan bertanggung jawab terhadap sumber daya air mereka.

Insentif bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam upaya konservasi, seperti insentif pembiayaan atau penghargaan komunitas, dapat mendorong partisipasi aktif.

Penting juga untuk mengeksplorasi mekanisme kredit karbon untuk konservasi air. Mekanisme lain adalah penanggung biaya pemulihan bagi pihak yang menyumbang pada penurunan daya dukung ekologis di daerah aliran sungai.

Namun, yang terpenting adalah transparansi dalam pembiayaan konservasi agar dana yang terkumpul benar-benar dialokasikan untuk upaya tersebut.

Kombinasi insentif, biaya pemulihan, dan transparansi alokasi pembiayaan akan memperkuat upaya konservasi air.

Menjamin Pasokan dan Kualitas Air

Sebagai operator, tugas utama Perusahaan Air Minum adalah memastikan pasokan air yang cukup dan berkualitas (3K) bagi masyarakat.

Namun, kualitas dan keandalan pasokan air sangat bergantung pada kondisi dan ketersediaan air di alam.

Tugas utama ini tidak dapat berdiri sendiri; kualitas air yang didistribusikan sangat tergantung pada kualitas air baku, yang memerlukan upaya konservasi dari semua pihak.

Volume pasokan tergantung pada kapasitas pengolahan air baku menjadi air bersih.

Oleh karena itu, dukungan dan kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan adalah keniscayaan dalam menjaga dan melestarikan sumber daya air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: