Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu di Gresik

Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu di Gresik

Ilustrasi pembunuhan-Dok Andrew Tito-

BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Dampak Anak Lihat Ayah Bunuh Ibu

BACA JUGA:Suami Bunuh Istri di Cikarang, Bekasi: Para Tetangga Takut Hantu di Rumah Pembunuhan

Sukendah: ”Saya tidak tahu kejadiannya. Tapi, kata para tetangga yang jadi saksi, awalnya suami istri itu cekcok di dalam rumah, terus berkelahi. Si istri lari keluar rumah, dikejar suami sambil membawa obeng dan pisau. Waktu itu dua anak mereka melihat.”

Di depan rumah, Mateus menikam punggung Magdalena dengan obeng. Tapi, Magdalena tetap berlari. Mateus trus mengejar. Kali ini ia ganti menggenggam pisau yang diambil dari jok motor yang terparkir di depan rumah.

Dalam beberapa puluh meter dari rumah, Magdalena ditangkap Mateus. Lalu, Mateus menghajar dengan tikaman bertubi-tubi. Bahkan, ada satu tikaman kena wajah Magdalena. Sampai Magdalena ambruk. Terbayang, banjir darah di situ. 

BACA JUGA:Pelatih Senam Bunuh Suami Suka Utang

BACA JUGA:Selingkuh, lalu Bunuh di Depok

Dua anak mereka ikut menyusul dan melihat penikaman itu. Mereka lalu berteriak histeris, kemudian si sulung perempuan lari menjauhi ortu mereka. Mungkin ia takut terhadap Mateus. 

Kemudian, si bungsu ikut lari menyusul kakaknya. Setelah kejadian itu, dua anak tersebut dibawa keluarga Mateus. Sementara itu, Mateus dijerat pasal berlapis dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Apa yang terjadi pada dua anak itu? Apakah mereka perlu perawatan psikologis?

Dikutip dari Los Angeles Times, berjudul Shock Haunts Children Who See Parent’s Slaying: Violence: Study finds that, without help, up to 200 minors a year in L.A. alone can suffer post-traumatic stress syndrome, disebutkan, anak yang melihat ayah membunuh ibu berdampak psikologis mendalam. Mereka perlu penyembuhan dalam tempo lama.

LA Times mengutip hasil riset dua pakar psikologi anak terkenal di AS, Spencer Eth dan Robert L. Pynoos. Dalam riset mereka terhadap 55 anak, usia 3 hingga 17 tahun. Itu dianggap LA Times sebagai studi terbesar dalam jenisnya. Eth dan Pynoos menyatakan terkejut, bagi anak yang melihat ayah membunuh ibu, kejadian itu akan terus dikenang.

Bagi anak, itu menimbulkan ketidakberdayaan luar biasa. Kejadiannya terekam ingatan mereka berkepanjangan. Misalnya, tusukan pisau ke arah ibunda. Atau, letusan senapan.

Repotnya adalah kenyataan bahwa anak-anak saksi pembunuhan ortu jarang membicarakan kengerian yang mereka saksikan. Kalau ditanya, mereka diam. Tapi, tidak berarti mereka tak ingat kejadian tersebut.

Menjadi repot, sebab, dengan begitu, orang dewasa menganggap bahwa anak-anak itu baik-baik saja. Kemudian, orang dewasa menganggap bahwa anak-anak tersebut hebat karena bisa mengatasi trauma. Padahal, kenyataan bahwa sesungguhnya itu adalah sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: