Ibu dan Anak Dibunuh Cucu di Lebak Bulus
ILUSTRASI ibu dan anak dibunuh cucu. Seorang anak inisial MAS di Lebak Bulus, Jakarta, membunuh ayah dan neneknya. -Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Itu menyentak Mitha, terjaga dari tidur. Spontan dia histeris menyaksikan kondisi sekitar. Dia langsung bangkit dari ranjang, entah mau berbuat apa.
Tak ada ampun, MAS menikam Mitha. Kena pipi. Lalu, MAS mengayunkan pisau, menyabet, kena leher Mitha. Seketika Mitha sadar bahaya, dia kabur keluar kamar. Sambil berteriak histeris. Mitha lari menuruni tangga. Jelas, dia bakal mengarah keluar rumah.
MAS, dengan pisau berlumuran darah, berjalan mendekati mamanya. Sedangkan sang mama sudah membuka pintu depan rumah hendak keluar.
Di saat brutal itulah, Ruth Megawati, 69, nenek MAS, keluar kamar. Akibat berisik. Dia melihat MAS dan bertanya, ada apa, Nak? Sebaliknya, MAS mendatangi Ruth, langsung menikamnyi bertubi-tubi.
Ketika MAS sibuk pada Ruth, Mitha sudah di pintu pagar besi halaman depan. Pintu setinggi sekitar 2 meter itu tergembok. Gemboknya ada di dalam rumah. Maka, Mitha memanjat pintu tersebut, melewati ujung besi runcing di atasnya, lantas meloncat keluar.
Tiba di luar, Mitha berlari sambil tetap berteriak histeris. Sementara itu, MAS mengejar Mitha melalui cara yang sama: Memanjar pagar.
Di sisi lain, para tetangga sudah mendengar dan di antara mereka menelepon sekuriti perumahan yang berjaga di pos keamanan.
Orang yang datang menolong Mitha adalah pengurus RW setempat bernama Nugroho. Kepada wartawan, ia mengatakan:
”Saya datang dan melihat Ibu Mitha jatuh di jalan, sekitar jam setengah dua. Saya datang karena ditelepon ketua danru (komandan regu sekuriti kompleks), karena rumah saya dekat dengan rumah keluarga korban. Saya datang, beliau ada di sini, jatuh di sini (menunjuk titik lokasi di jalan kompleks).”
Dilanjut: ”Berdasarkan info, orang yang di dalam rumah sudah meninggal semua. Maka, saya fokus ke yang masih hidup.”
Berarti, rumah itu dihuni empat orang: pelaku dan para korban.
Nugroho segera mengangkat Mitha, membawanyi ke rumah Nugroho untuk mengambil mobil, untuk melarikan Mitha ke rumah sakit.
Apa yang dikatakan Mitha saat itu?
Nugroho: ”Dia mengatakan banyak. Seperti bergumam begitu. Tapi, saya tidak ingat pembicaraannya. Sebab, saya waktu itu juga panik, fokus menolong.”
Anehnya, dengan luka serius begitu, Mitha tidak merintih atau mengeluh sakit. Kata Nugroho, Mitha sama sekali tidak mengeluh atau merintih kesakitan. Tidak. ”Seingat saya, beliau mengatakan, ’Aduh…. bagaimana ini’?”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: