Ramadan Kareem 2025 (7): Revolusi Ramadan

Ramadan Kareem 2025 (7): Revolusi Ramadan

Ramadan bagi bangsa Indonesia sangatlah spesial, sangat istimewa dan sangat revolusioner. Pada bulan inilah Proklamasi Kemerdekaan yang dilanjutkan dengan penetapan UUD 1945 di 10 Ramadan 1364 H. --iStockphoto

HARIAN DISWAY - Tepat pada Jumat, 9 Ramadan 1364 Hijriah, Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan. Lama sudah. Sudah 82 tahun yang lalu dalam hitungan Hijriah usia Kemerdekaan Republik Indonesia.

Inilah peristiwa politik sekaligus agenda hukum yang sangat penting. Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI itu dideklarasikan, dikumandangkan, diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, Sang Dwi Tunggal.

Proklamasi itu atas nama Bangsa Indonesia. Saya pun menerawangkan pemaknaan betapa heroik dan ramainya suasana ibadah puasa di Ramadan 1364 H kala itu. Pasti riuh. Hiruk pikuk perjuangan dan genta laskar-laskar amatlah ramai.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (2): Titian Kerinduan

Niscaya semuanya sangat siaga dalam mengamankan langkah terpenting dalam sejarah Bangsa Indonesia, yaitu membentuk NKRI. Negara menjadi ada dan warga yang semula berstatus manusia berkeumatan menjadi warga bangsa telah berubah sebagai warga negara dalam kelambu NKRI.

Proklamasi ini peristiwa hukum yang sangat revolusioner. Atau kejadian revolusioner yang mempunyai dampak hukum paling fundamental. Status Bangsa Indonesia langsung bernegara yang bersatu dan berdaulat serta menjadi bagian dari subjek hukum internasional yang fenomenal.

Kejadiannya pasti memiliki gema sosial dan politik para relasi hukum berhubungan dengan bangsa-bangsa beradab. Tidak hanya dalam persidangan-persidangan di BPUPKI maupun PPKI, tetapi di jalanan seluruh deret ruas ruang negara, saya yakini sangat sigap.

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (1): Barakallah, Puasa Lagi, Kan...

Semua warga masyarakat hukum di Indonesia dalam kondisi siap sedia mempertahankan kemerdekaan RI. Pekiknya sangat mistis: merdeka atau mati. Semuanya itu, konstruksi nuansanya pas umat Islam menjalankan puasa Ramadan.

Dengan bukti ini menandakan bahwa Ramadan bagi bangsa Indonesia sangatlah spesial, sangat istimewa dan sangat revolusioner. Pada bulan inilah Proklamasi Kemerdekaan yang dilanjutkan dengan penetapan UUD 1945 di 10 Ramadan 1364 H.

Alias 18 Agustus 1945, sehari setelah Revolusi Hukum dikumandangkan pada 17 Agustus 1945. Inilah Revolusi Ramadan dalam babakan sejarah kebangsaan dan kenegaraan Indonesia yang menumbangkan tatanan hukum kolonial, negara kolonial yang bertransformasi alam kemerdekaan Republik Indonesia. 

BACA JUGA: Ramadan Kareem 2025 (3): Kupu-Kupu Ramadan

Hal ini sengaja saya ungkapkan sehubungan dengan pertanyaan para pelajar, anak-anak santri serta sahabat-sahabat yang lagi mengkritisi mengenai produktivitas tenaga kerja Indonesia saat Ramadan.

Terdapat realitas di sebagian orang bahwa sewaktu mengerjakan puasa Ramadan, sering waktunya digunkaan untuk leyeh-leyeh, tidur-tiduran di Masjid dan mager kata anak zaman sekarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: